Text
Aktivitas guna lahan dan perubahan sosial ekonomi masyarakat di kawasan "Kampung Inggris" (studi kasus : penduduk asli Dusun Mangunrejo Desa Tulungrejo Kabupaten Kediri)
ABSTRAK
Wahyu Dwi Prasetiya, Aktivitas Guna Lahan dan Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kawasan “Kampung Inggris” (Studi Kasus : Penduduk Asli Di Dusun Mangunrejo, Desa Tulungrejo, Kabupaten Kediri). Skripsi, Jurusan Sosiologi, Program Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2015.
Penelitian ini memiliki dua tujuan, pertama untuk menjelaskan bagaimana proses perkembangan Desa Tulungrejo menjadi “Kampung Inggris” dan kedua untuk menjabarkan apa saja dampak yang ditimbulkan oleh lembaga kursus dan peserta didik di “Kampung Inggris” pada aktifitas guna lahan dan perubahan sosial ekonomi masyarakat di Dusun Mangunrejo, Desa Tulungrejo. Konsep yang peneliti gunakan dalam penelitian ini antara lain, perubahan sosial dari Wilbert Moore, penilaian dampak sosial dari Rabel J. Brudge, dan solidaritas sosial milik Durkheim
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Metode yang peneliti gunakan dalam proses pengumpulan data baik data primer maupun data sekunder adalah dengan observasi, wawancara dan studi pustaka. Data tersebut peneliti dapatkan dari sembilan informan, yaitu satu pihak kelurahan, satu tokoh masyarakat, kepala dusun, serta enam masyarakat Dusun Mangunrejo.
Setelah dilakukan penelitian, Desa Tulungrejo yang didalamnya juga terdapat Dusun Mangunrejo mengalami perubahan dalam aspek penggunaan lahan, kondisi sosial, dan juga ekonomi. Perubahan tersebut merupakan bagian dari proses perkembangan desa menjadi kawasan “Kampung Inggris”. Proses tersebut peneliti jabarkan dalam tiga pembabakan waktu, yaitu pra “Kampung Inggris”, saat menjadi “Kampung Inggris”, dan pasca menjadi “Kampung Inggris”. Perubahn tersebut juga merupakan dampak yang ditimbulkan oleh kemunculan lembaga kursus dan peserta didik di dusun ini. Perubahan pertama terjadi dari segi aktifitas guna lahan, semenjak menjadi bagian dari kawasan “Kampung Inggris”, masyarakat memaknai lahan yang mereka miliki tidak lagi terbatas pada pemanfaatan untuk pertanian dan peternakan saja, kini, lahan mereka memiliki fungsi kapital baru. Banyak terjadi alih kepemilikan lahan dan juga alih fungsi lahan. Kemudian dari segi sosial ekonomi, kehadiran peserta didik membuat pola interaksi masyarakat berubah menjadi heterogen, lebih dari itu, arah solidaritas masyarakat juga berganti menjadi organis. Keberadaan mereka juga menjadi inspirasi tersendiri bagi masyarakat untuk membuka sektor kerja baru yang kemudian membuat mereka beralih mata pencaharian.
Kata Kunci : Aktifitas Guna Lahan, Perubahan Sosial, Lembaga Kursus.
Bibliogrfai : lembar 121-123
SS00008585 | SK 8585 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain