Text
Pengaruh persepsi dukungan organisasi dan kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja guru SMK Negeri di Jakarta Selatan
RINGKASAN
Stephen P. Robbins, dan Timothy A. Judge menjelaskan bahwa POS merupakan bagian dari prediksi kinerja dan OCB seseorang berikut, “thought little cross cultural research has been done, one study found POS predicted only the job performance and citizenship behavior of non traditional or low power distance Chinese employees in short, those more likely to think of work as an exchange rather than a moral obligation.” Hasil dari penelitian lintas budaya telah dilakukan, salah satu studi menemukan bahwa POS dapat memprediksi kinerja dan OCB guru. Guru lebih cenderung memikirkan pekerjaan sebagai pertukaran dan bukan kewajiban. Selanjutnya Jayasree Krishnan dan V shella mary mendefinisikan bahwa, “perceived organizational support is an employee belief that the organization cares for and values his or her contribution to the success of the organizations”. Dukungan organisasi adalah kepercayaan guru bahwa organisasi peduli dan menilai setiap kontribusinya demi kesuksesan sekolah. Selanjutnya John R. Schermerhorn, JR. di dalam bukunya Introduction to Management 12 edition, mengatakan:, “this dual concern for performance and satisfaction introduces quality of work life (QWL) as an indicator of the overall quality of human experiences at work. A high qwl workplace offers such things as respect, fair pay, safe conditions, opportunities to learn and use new skills, room to grow and progress in a career and protection of individual right and wellness”. John R. Schemerhorn menjelaskan bahwa untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja ada hal yang perlu di perhatikan yaitu kualitas kehidupan kerja bisa di jadikan indikator pengukur kinerja dan kepuasan kerja seseorang didalam bekerja. Tempat bekerja yang menawarkan kualitas kehidupan kerja yang baik akan terlihat dari rasa penghormatan sesama pekerja, upah yang sesuai dengan pekerjaan, kondisi yang kondusif untuk bekerja, adanya kesempatan untuk para pekerja untuk belajar menambah ilmu dan skill dalam bekerja, adanya pelatihan dalam ketrampilan yang baru, adanya kejelasan dalam karir bekerja, dan perlindungan hak individu dan kesehatan. Pendapat senada Jason A. Colquitt, Jeffery A. Lepine, dan Michael J. Wesson mengatakan, “perceived organizational support reflects the degree to which employees believe that the organizational values their contributions and cares about their well-being”. Persepsi dukungan organisasi yang dirasakan mencerminkan sejauh mana karyawan percaya bahwa nilai-nilai organisasi kontribusi mereka dan peduli tentang kesejahteraan mereka.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan analisis data secara inferensial. Hasil uji coba instrumen kinerja dari 35 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 33 butir yang valid dengan
iv
koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,949. Hasil uji coba instrumen persepsi dukungan organisasi dari 35 butir pernyataan yang diuji cobakan terdapat 34 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,944 Hasil uji coba instrumen kualitas kehidupan kerja dari 35 butir pernyataan yang diuji cobakan terdapat 34 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,948.
Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar sebesar 0,257 dan nilai koefisien thitung sebesar 4,07. Nilai koefisien ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,60. Ini berarti persepsi dukungan organisasi berpengaruh secara langsung terhadap kinerja. Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar sebesar 0,234 dan nilai thitung sebesar 3,71. Nilai ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,60. Ini berarti kualitas kehidupan kerja berpengaruh secara langsung terhadap kinerja. Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar sebesar 0,213 dan nilai thitung sebesar 3,27. Nilai ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,60. Ini berarti persepsi dukungan organisasi berpengaruh secara langsung terhadap kualitas kehidupan kerja. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah kinerja dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki persepsi dukungan organisasi dan kualitas kehidupan kerja.
Kesimpulan: 1)Persepsi dukungan organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Artinya ketepatan guru dalam memahami dukungan organisasi yang dirasakan guru mengakibatkan peningkatan kinerja guru SMK Negeri di Jakarta Selatan. 2) Kualitas kehidupan kerja berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Artinya peningkatan kualitas kehidupan kerja seorang guru mengakibatkan peningkatan kinerja guru SMK Negeri di Jakarta Selatan. 3) Persepsi dukungan organisasi berpengaruh langsung positif terhadap kualitas kehidupan kerja. Artinya ketepatan dukungan organisasi yang dirasakan guru akan mengakibatkan peningkatan kualitas kehidupan kerjaguru SMK Negeri di Jakarta Selatan. Saran: 1) Bagi kepala Suku Pendidikan Wilayah I Kota Administrasi Jakarta Timur, untuk membantu meningkatkan kinerja guru SMK Negeri di Jakarta selatan dengan membantu mengeluarkan kebijakan yang membantu pekerjaan selama disekolah dan meningkatkan kualitas kehidupan kerja para guru. 2) Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja dengan memperhatikan setiap pekerjaan guru dengan me redisain kembali pekerjaan yang sudah ada dengan tujuannya melakukan penyegaran untuk mengurangi tingkat stres dalam bekerja. 3)Bagi peneliti lain, dapat dijadikan bahan rujukan dalam rangka peneliti lebih lanjut terkait dengan persepsi dukungan organisasi dan kualitas kehidupan kerja terhadap kinerja.
Bibliografi : lembar 82-84
TM00001553 | TM 1553 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain