Text
Pengaruh rotasi pekerjaan dan motivasi terhadap kinerja guru SMK Negeri Kelompok Pariwisata di Provinsi DKI Jakarta
RINGKASAN
Tidak jarang kinerja guru mengalami fluktuasi. Kondisi seperti itu diduga ada hubungannya dengan terlalu lamanya seseorang dalam periode kerja di satu unit atau di satu pekerjaan saja. Akibatnya timbul kebosanan dan bahkan kejenuhan di kalangan guru. Dalam konteks pengembangan sumberdaya manusia kondisi seperti itu tidak sehat. Maka manajemen seharusnya menerapkan kebijakan rotasi pekerjaan secara berkalaJames L. Gibson, Jamse H. Donnelly, Jr, John M.Ivancevich, dan Robert Konopaske, mengatakan, “job rotation practice of moving individuals from job to job to reduce potential boredom and increase potential motivation and performance”. Praktek rotasi pekerjaan bergerak individu dari satu pekerjaan ke pekerjaan untuk mengurangi potensi kebosanan dan meningkatkan potensi motivasi dan kinerja. Selanjutnya Thomas S. Bateman, Scoot A. Snell; “a highly motivated person will work hard toward achieving performance goals. with adequate ability, understanding of the job and acces to necessary resources, such a person will be highly productive”. Seseorang yang sangat termotivasi akan bekerja keras untuk mencapai tujuan kinerja. Selanjutnya Angelo Kiniciki, dan Mel Fugate mengatakan, “job rotation calls for moving employees from one specialized job to another. Rather than performing only one job, workers are trained and given the opportunity to perform two or more separate jobs on a rotating basis. By rotating employees from job to job managers believe they can stimulate interest and motivation while providing employees with a broader perspective of the organization”. Rotasi pekerjaan panggilan untuk bergerak karyawan dari satu pekerjaan khusus yang lain. Daripada melakukan hanya satu pekerjaan, pekerja dilatih dan diberi kesempatan untuk melakukan dua atau lebih pekerjaan yang terpisah secara bergilir. selanjutnya James L. Gibson, Jamse H. Donnelly, Jr, John M.Ivancevich, dan Robert Konopaske, mengatakan, “job rotation practice of moving individuals from job to job to reduce potential boredom and increase potential motivation and performance”. Praktek rotasi pekerjaan adalah pergerakan individu dari satu pekerjaan ke pekerjaan untuk mengurangi potensi kebosanan dan meningkatkan potensi motivasi dan kinerja.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan analisis data secara inferensial. Hasil uji coba instrumen kinerja dari 33 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 30 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,920. Hasil uji coba instrumen rotasi
iv
pekerjaan dari 35 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 29 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,909 Hasil uji coba instrumen motivasi dari 40 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 34 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,923.
Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar 0,337 dan nilai koefisien thitung sebesar 3,81. Nilai koefisien ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,60. Ini berarti rotasi pekerjaan berpengaruh secara langsung terhadap kinerja. Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar koefisien jalur sebesar 0,350 dan nilai koefisien thitung sebesar 3,96. Nilai koefisien ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,63. Ini berarti motivasi berpengaruh secara langsung terhadap kinerja. Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar 0,318 dan nilai koefisien thitung sebesar 3,34. Nilai koefisien ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,63. Ini berarti rotasi pekerjaan berpengaruh secara langsung terhadap motivasi dapat diterima Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki strutktur organisasi dan desain pekejaan. Kesimpulan: 1) Rotasi pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Artinya ketepatan dalam melakukan rotasi pekerjaan yang dirasakan guru mengakibatkan peningkatan kinerja guru SMK Negeri kelompok pariwisata di Provinsi DKI Jakarta. 2) Motivasi berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Artinya peningkatan motivasi guru dalam bekerja dapat mengakibatkan peningkatan kinerja guru SMK Negeri kelompok pariwisata di Provinsi DKI Jakarta. 3) Rotasi pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi. Artinya ketepatan dalam melakukan rotasi pekerjaan yang dirasakan guru akan mengakibatkan peningkatan motivasi guru SMK Negeri kelompok pariwisata di Provinsi DKI Jakarta. Saran: 1) Bagi kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, untuk membantu meningkatkan kinerja guru SMK Negeri kelompok pariwisata di Provinsi DKI Jakarta dengan membantu mengeluarkan kebijakan mengenai sistem rotasi pekerjaan bagi guru secara terbuka, memberikan kesempatan dan mendorong bagi guru-guru yang berprestasi, memiliki ide-ide yang dapat di aplikasikan disekolah. 2) Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja dengan memperhatikan setiap proses rotasi pekerjaan dengan menilai sebelum dan sesudah pelaksanaannya dan membantu, merespon, mendukung bagi guru yang memilikii ide-ide jenius atau yang berprestasi didalam bidangnya. 3) Bagi peneliti lain, dapat dijadikan bahan rujukan dalam rangka peneliti lebih lanjut terkait dengan rotasi pekerjaan dan motivasi terhadap kinerja.
Bibliografi : lembar 74-76
TM00001557 | TM 1557 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain