Text
Peran serta orang tua dalam sistem budaya mutu di Sekolah Dasar PSKD Mandiri
RINGKASAN
Orang tua memiliki potensi yang besar yang dapat didayagunakan dalam
mendukung budaya mutu sekolah. Sekolah PSKD Mandiri menyadari bahwa orang
tua merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan dan mengembangkan
mutu organisasinya. Salah satu strategi yang diterapkan SD PSKD Mandiri adalah
mengkaji ulang peranan orang tua dalam kegiatan dan program sekolah. Menurut
Parent Educators Empowering Parents in Schools (2011:5) peran serta orang tua
adalah ”participation of parents in regular, two-way, and meaningful communication
involving student academic learning and other school activities including (1) assisting
their child’s learning; (2) being actively involved in their child’s education at school;
(3) serving as full partners in their child’s education and being included, as
appropriate, in decision making and on advisory committees to assist in the
education of their child. Peran serta orang tua adalah partisipasi orang tua dalam
membantu proses belajar maupun kegiatan siswa lainnya dengan cara komunikasi
dua arah dan bermakna, seperti (1) mendukung proses belajar anak, (2) terlibat
secara aktif dalam kegiatan pendidikan anak di sekolah, (3) sebagai mitra penuh,
contohnya berperan dalam pengambilan keputusan pendidikan anaknya untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ada beberapa faktor penting
dalam mengembangkan peran serta orang tua, yaitu adanya partisipasi aktif orang
tua dan komunikasi interpersonal yang efektif antara guru dan orang tua. Partisipasi
menurut Rustomodji (1994:39) berarti bekerja konstruktif dan kooperatif untuk
mencapai suatu tujuan bersama-sama. Partisipasi berarti menyatukan semua
sumber daya, pengetahuan, imajinasi, dan keterampilan dari semua pihak demi
pekerjaan yang produktif. Sedangkan komunikasi interpersonal menurut Ivancevich
(2008:136) adalah “Communication that flows from individual to individual in face to
face and group settings.” Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi
dari individu ke individu dalam keadaan bertatap muka dan berkelompok.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dari Robert K.
Yin (2009 : 66) dengan beberapa tahapan yaitu plan, design, prepare, collect,
iii
analysis, share. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Penggunaan
pendekatan dan metode ini dipilih peneliti karena peran serta orang tua merupakan
fokus masalah yang dieksplorasi secara mendalam. Fokus ini berhasil peneliti
dapatkan dari berbagai metode baik observasi, wawancara maupun studi
dokumentasi. Latar penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar PSKD Mandiri. Adapun
grand tour observation yang dilakukan selama 7 bulan, sejak Februari 2014.
Sedangkan penelitian dilakukan mulai bulan Januari sampai Juni 2015.
Hasil penelitian ini menjelaskan sub fokus penelitian, yaitu sebagai berikut:
(1) Proses komunikasi interpersonal di SD PSKD Mandiri berlangsung cukup efektif.
Prosedur pengaduan dilakukan secara bertahap dan terstruktur. (2) Saluran
komunikasi di SD PSKD Mandiri sangat beragam. Sekolah mendorong penerapan
teknologi, inovasi dan kreatifitas. 3) SD PSKD Mandiri memiliki kebijakan tertulis
tentang peranan orang tua yang memuat aspek-aspek peranan orang tua. (4)
Partisipasi orang tua sangat beragam. Sekolah mendorong orang tua untuk memilih
peran berdasarkan minat dan bakatnya. (5) Komite orang tua, PTSG (Parents
Teachers Support Group) sangat aktif peranannya dalam mendukung sekolah.
Peranan orang tua di SD PSKD Mandiri tumbuh dari pengertian dan kepercayaan
bahwa orang tua bukan mesin pencari dana atau money machine (6) Strategi peran
serta orang tua diterapkan untuk menjamin proses perbaikan berkelanjutan seperti:
adanya survey orang tua, menerapkan Parents Engagement System, menunjuk
seorang koordinator peran serta orang tua, memiliki tiga orang perwakilan orang tua
dalam rapat penting yayasan, dan merubah penampilan website sekolah. Mengacu
pada temuan tersebut, peneliti memberikan rekomendasi sesuai dengan sub fokus
yang ada, yaitu sebagai berikut : (1) Memberikan pelatihan kepada guru tentang
komunikasi efektif dengan orang tua. (2) Memberikan pemahaman melalui seminarseminar
kepada orang tua tentang pentingnya peranan mereka dalam proses
pendidikan putra-putrinya. (3) Mengevaluasi program yang sudah berjalan dalam
upaya terus mendorong peran serta orang tua yang berkelanjutan. (4)
Mempertahankan peran koordinator orang tua yang cukup efektif dalam memastikan
sistem peran serta orang tua berada pada jalur yang tepat. (5) Melakukan
kerjasama lebih serius dengan orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Bibliografi : lembar 201-203
TM00001575 | TM 1575 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain