Text
Kemandirian finansial lembaga pendidikan melalui entrepreneurship dan partnership : studi kasus di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung-Bogor
RINGKASAN
Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School terletak di Desa Waru Jaya RT.01/01 kecamatan Parung kab. Bogor secara demografis. Sistem ini memungkinkan terbentuknya generasi santri yang dinamis dan tangguh dalam menghadapi tantangan globalisasi dengan tetap dilandasi oleh kemampuan spiritual yang memadai. Di samping hal itu, santri juga difasilitasi pembelajaran ketrampilan khusus seperti komputer, menjahit, teknisi, bahasa asing, dan lain-lain. Tidak berhenti di sini, Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding Schoolpun begitu mengedepankan pendidikan entrepreneurship santri, dengan mendirikan koperasi yang membawahi berbagai macam bidang usaha Hal ini dimaksudkan agar kemampuan wirausaha santri dapat terasah dengan matang dan siap guna, baik secara teoritis maupun praktis. Dengan slogan yang dimilikinya “free and quality education supported by entrepreneurship” lembaga tersebut menjalankan kewirausahaan yang mendukung finansial yang dibutuhkan dalam upaya menjalankan proses pendidikan yang ada. Kewirausahaan yang dimiliki saat ini sekitar 14 cabang kewirausahaan, meliputi; Pabrik Air Hexagonal OIntika, Pabrik Tahu, Pabrik Roti, Nurul Iman Offset, Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias, Pembuatan Pupuk Organik, Pertanian, Daur Ulang Sampah, Paving Block, Peternakan Sapi dan Kambing, Toko Nurul Iman, Susu Kedelai, Even Organizer, dan konveksi Nurul Iman. Dengan jumlah yang begitu besar, kurang lebih 10365 siswa/siswi membuat lembaga tersebut harus benar-benar intensif dalam menjalankan kewirausahaan yang dimiliki. Jika dilihat dari kebutuhan finansial lembaga tersebut tentunya membutuhkan jumlah yang tidak sedikit. Kebutuhan yang diperlukan lembaga tersebut mencapai Rp. 22.995.000.000,00 pertahunnya. Selain
iii
itu Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman juga mengembangkan partnership kerjasama dengan setiap lembaga, baik dari pihak pemerintah maupun swasta seperti Yayasan Buddha Tzu-Chi Indonesia, Bank BRISyari’ah, Yayasan Dompet Dhu’afa, dan sebagainya baik yang berbasis profit oriented dan non-profit oriented.
Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari 2012 sampai dengan Desember 2014. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dikelompokkan menjai tiga kegiata, yaitu: Pertama, peneliti melakukan grand tour observation, Kedua, peneliti melakukan mini tour observatiaon. Ketiga, melakukan observasi partisipan pada latar (setting) kemandirian finansial lembaga pendidikan melaui kegiatan entrepreneurship dan partnership di Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung Bogor. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hal tersebut dikarenakan cara pengamatan dan pengumpulan data dilakukan dalam latar alamiah dalam arti data yang disajikan berdasarkan apa adanya tanpa manipulasi terhadap subjek yang diteliti. Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian data dalam penelitian ini dilakukan ke dalam beberapa criteria, yaitu: kredibilitas (validitas internal), transferbilitas (validitas eksternal), dependabilitas (reliabelitas), dan konfirmabltas (obyektifitas).
Hasil temuan peneliti mengungkapkan bahwa; (1). Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia secara bertahap dan konsisten mampu mengaplikasikan serta mengembangkan kewirausahaan secara mandiri. Dimulai dari bagaimana memberikan pemahaman konsep dan praktek kepada seluruh stakeholders. (2). Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, memberikan training-training kewirausahaan,
iv
melibatkan Sumber Daya Manusia yang dimilikinya secara langsung untuk dapat berperan dalam menjalankan serta mengembangkan setiap unit kewirausahaan yang ada. (3). Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School meregulasikan bahwa kewirausahaan merupakan main project (projek utama) bagaimana Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School dapat mandiri secara finansial. Sehingga koperasi pun dijalankan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School agar seluruh kewirausahaan yang dimilikinya dapat terkelola secara efektif dan berkembang dengan baik. (4). Yayasan Nurul Iman Islamic Boarding School membangun kemitraan dengan berbagai kalangan. Beberapa partner Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School yang masih aktif dan terus berkembang dalam upaya meningkatkan segala aspek dalam Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School, baik yang secara langsung profitable maupun tidak. Diantaranya Yayasan Tzu-chi Indonesia dalam pengembangan beberapa unit kewirausahaan, sarana dan prasarana pendidikan . BRI Syari’ah terkait dengan sistem finance. PT Infomedia Solusi Humanika dengan membuka pusat pelatihan tenaga kerja di Al Ashriyyah Nurul Iman dan PT TELKOMSEL LOOP sebagai jaringan telekomunikasi komunitas Nurul Iman Serta LKC Dompet Dhuafa’ dalam memberikan layanan kesehatan serta pendidikan kesehatanApa yang diterapkan Yayasan Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School dalam mengelola kemitraan dengan berbagai macam institusi dan kalangan itu, merupakan pendekatan yang tepat seperti yang pernah disampaikan oleh James W. Botkin & Jana B. Matthews dalam bukunya Winning combinations, the Coming Wave of Entrepreneurial Partnership Between Large & Small Companies, bahwa mewujudkan sebuah kemitraan yang berhasil dan kokoh bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, namun sebuah lembaga harus benar-benar mengaturnya agar tetap
v
berjalan dengan teratur. Ada beberapa indikasi penting bagaimana mengatur secara efektif sebuah kemitraan, yaitu; a) Emphasize the partnership mentality, b) develope a team of champions, c) communicate frequently, d) think long term, but deliver short-term success.
Bibliografi : lembar 124-127
TM00001576 | TM 1576 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain