Text
Pengaruh model pembelajaran magang dan jenis kelamin terhadap penciptaan hasil karya lukis pada mata kuliah Seminar Penciptaan Tugas Akhir : penelitian eksperimen mahasiswa di Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta
RINGKASAN
A. Pendahuluan
Perguruan tinggi memiliki peran sangat besar dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara yang dilaksanakan perguruan tinggi adalah melalui model pembelajaran magang. Pelaksanaan magang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, pasal 90 ayat (g). Universitas Negeri Jakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang dalam kurikulumnya menyelenggarakan program magang. Dalam mata kuliah Seminar Penciptaan Tugas Akhir (SPTA) di Jurusan Seni Rupa, magang merupakan pengenalan suasana dunia profesional yang dihadapi mahasiswa sehingga siap terjun di dunia kerja setelah menyelesaikan studi.
Penelitian ini menggunakan teori magang kognitif, penilaian karya lukisan, dan jenis kelamin. Magang kognitif menurut Allan Collins menitikberatkan pada membangun proses berpikir pemagang di dalam memahami, menciptakan dan mengatasi persoalan berpikir dalam proses penciptaan karya. Penilaian karya lukisan menurut Brent G. Wilson merupakan aspek produksi yang terdiri dari subaspek keterampilan dan kreativitas. Dalam hal jenis kelamin, menurut Ausubel dan Robinson kemampuan mental utama pada perempuan lebih unggul dalam keterampilan kata, hafalan dan penalaran, sedangkan pada laki-laki lebih superior dalam spatial (ruang) dan keterampilan kuantitatif (menghitung). Penelitian ini mengkaji pengaruh model pembelajaran magang kognitif dan jenis kelamin terhadap hasil karya melukis dalam mata kuliah SPTA di Jurusan Seni Rupa UNJ.
B. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Data berupa hasil karya lukisan. Instrumen terdiri dari format penilaian lukisan dan daftar prosedur
iv
magang kognitif. Uji prasyarat mencakup uji normalitas dan homogenitas data. Teknik analisis data terdiri atas analisis deskriptif dan inferensial. Untuk uji normalitas digunakan Uji Liliefors, sedangkan Uji Homogenitas data digunakan Uji Bartlett. Karena desain penelitian ini berbentuk desain faktorial 2 x 2, maka jalur analisis datanya menggunakan analisis varians (ANAVA) dua jalur. Setelah itu dilanjutkan dengan menguji simple effect A pada level B1 dan B2 dengan Uji Tukey.
C. Hasil Penelitian
Hasil analisis varian dua jalur menunjukan Ftabel 4.45 > Ftabel 4,35, sehingga terbukti hipotesis hasil karya lukis menggunakan model magang kognitif lebih baik dari model magang tradisional. Juga terbukti hipotesis hasil karya lukis mahasiswa laki-laki lebih baik dari mahasiswa perempuan, karena hasil analisis varian dua jalur menunjukan F hitung = 2.18 < Ftabel = 4,35. Hipotesis terdapat pengaruh interaksi antara model magang dengan jenis kelamin terhadap hasil karya lukis terbukti pula, karena hasil analisis varian dua jalur menunjukan F hitung = 19.85 > Ftabel = 4,35. Hipotesis hasil karya lukis mahasiswa laki-laki menggunakan model magang kognitif lebih baik dari magang tradisional juga terbukti karena Uji tukey menunjukan (Qhitung 6,38 > Qtabel 4,90). Adapun uji tukey menunjukan (Qhitung -2,94 < Qtabel 4,90) berarti terbukti hipotesis hasil karya lukis mahasiswa perempuan menggunakan model magang kognitif lebih rendah dari magang tradisional. Selanjutnya Uji Tukey menunjukan (Qhitung 5,15 > Qtabel 4,90) membuktikan hipotesis hasil karya lukis mahasiswa laki-laki menggunakan model magang kognitif lebih baik dari mahasiswa perempuan menggunakan magang kognitif. Hipotesis terakhir hasil karya lukis mahasiswa laki-laki menggunakan model magang tradisional lebih rendah dari mahasiswa perempuan menggunakan magang tradisional terbukti karena Uji Tukey menunjukan (Qhitung -4,41 < Qtabel sebesar 4,90).
Bibliografi : lembar 139-144
TM00001605 | TM 1605 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.009) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain