Text
Struktur Teks, konteks pertunjukan dan ajaran Islam pada palang pintu pada pernikahan adat Betawi
ABSTRAK
SHELMA AISYA. Struktur Teks, Konteks Pertunjukan, dan Ajaran Islam pada Palang Pintu pada Pernikahan Adat Betawi. Skripsi. Jakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Januari 2016.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan struktur teks, konteks pertunjukan, dan ajaran Islam yang terdapat dalam palang pintu pada pernikahan adat Betawi. Teori yang digunakan adalah struktur teks sastra lisan (rima, diksi, majas), konteks pertunjukan (penyaji, teks, dan penonton) dan ajaran Islam (akidah, syariat, dan akhlak). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode etnografi. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2014 sampai Januari 2016 dengan data berjumlah empat pertunjukan palang pintu pada rangkaian acara pernikahan adat Betawi di Jakarta. Pengambilan data dilakukan dengan merekam pertunjukan palang pintu, mewawancarai narasumber, kemudian data yang ada dianalisis sesuai dengan teori. Hasil penelitian ini yaitu dari pantun yang dianalisis, rima dalam pantun pada palang pintu berupa a-a-a-a dan a-b-a-b; diksi yang ada dalam palang pintu berupa diksi denotatif dan diksi kontotatif; dan majas yang digunakan adalah (1) tautologi, (2) antitesis, (3) hiperbola, (4) sinisme, dan (5) metonimia. Konteks pertunjukan pada palang pintu menunjukkan adanya tahapan-tahapan pertunjukan, yakni (1) bagian pembuka, (2) bagian isi, dan (3) bagian penutup; serta unsurunsur pertunjukan, yakni pemantun, pantun & dialog, dan penonton. Dalam isi pantun palang pintu, mengandung ajaran Islam, yakni (1) akidah, yakni berhubungan dengan ketauhidan; (2) syariat, berkaitan dengan dasar hukum bagi umat Islam, dan (3) akhlak, dalam pantun yang berisi, antara lain, ajakan membaca serta memahami Quran, ajakan untuk seimbang dalam keduniawian dengan batiniah, ajakan untuk menyayangi anak yatim, mendoakan orang lain, santun terhadap orang tua, komitmen terhadap tanggung jawab yang diberikan orang lain, menghormati suku lain, serta kewajiban suami menjaga istri.
Kata kunci: Pantun, Palang Pintu, Betawi, Islam
ABSTRACT
SHELMA AISYA. Text Structure, Performance Context, and Islamic Theory on Palang Pintu at Betawi’s Wedding Culture. Skripsi. Jakarta: Indonesian Literature Study Program, Indonesian Language and Literature Program, Faculty of Languages and Arts, State University of Jakarta. January 2016.
This research aims to describe the text structure, performance context, and Islamis theory on Palang Pintu at Betawi’s Wedding Culture. The theory which used is verbal literature text structure (ryhme, diction, and figure of speech), performance context (perfomer, text, and audience) and Islamic theory (akidah, syariat, and akhlak). The method which used is qualitative descriptive with etnography method. This research held on October 2014 until January 2016 with four data on palang pintu in a series of wedding culture event at Jakarta. The data obtained by recording the performance of palang pintu, interviewing the resource person, then analyzed the data with the theory. The result is the analyzed pantun or traditional poetry, ryhme in the traditional poetry on palang pintu which sounds a-a-a-a and a-b-a-b; the diction which exist in palang pintu is a denotative diction and conotative diction; and the figure of speech used is; (1) tautology, (2) antithesis, (3) hyperbole, (4) sarcasm, dan (5) metonymy. Performance context on palang pintu shows the existence of performance steps, such as: (1) opening section, (2) content section, and (3) closing section; also the elements of performance, such as (1) the traditional poet-reader, (2) the traditional poetry and dialogue, and (3) the audience. On the traditional poetry in palang pintu, contained the Islamic theory, such as (1) akidah, which connected with the monotheism; (2) syariat, which related to the basic law for Moeslem, and (3) akhlak, which contained in traditional poet is the invitation to understand the Quran, invitation to balance the mundane and spiritual, invitation to love the father-less child, to pray for a goodness to each other, be polite to the parents, commit to the responsibility which given by the others, respect other ethnic groups, also the obligation for the husband to take care the wife.
Keywords: the traditional poetry, Palang Pintu, Betawi, Islam
Bibliografi: Lembar 117-118
SS00009060 | SK 9060 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain