Text
Upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa melalui pendekatan saintifik dengan model pembelajaran thiking aloud pair problem solving (TAPPS) (suatu penelitian tindakan kelas terhadap siswa kelas X TKJ SMKN 7 Jakarta)
ABSTRAK
RAHMAT SATRIA BAHARI Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa Melalui Pendekatan Saintifik dengan Model
Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS). (Suatu Penelitian
Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas X TKJ SMKN 7 Jakarta). Skripsi. Jakarta:
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan salah satu tujuan
pembelajaran matematika. Namun, berdasarkan hasil tes awal kemampuan
pemecahan masalah matematis yang diberikan kepada siswa di kelas X TKJ SMK
Negeri 7 Jakarta menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa termasuk kategori kurang, yaitu 46,35 dari nilai
maksimal 100. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis dalam pembelajaran matematika.
Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah pembelajaran yang terjadi adalah
dengan menerapkan model pembelajaran TAPPS. Model pembelajaran TAPPS
adalah pembelajaran kooperatif yang menekankan pada interaksi sosial secara
berpasangan. TAPPS terdiri dari tiga tahapan pembelajaran, yaitu tahap thinking
aloud , tahap pair, tahap problem solving.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam
tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, analisis, dan refleksi. Pengecekan keabsahan data dari penelitian
kelas ini menggunakan teknik triangulasi penyidik dan sumber.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa mengalami peningkatan, baik dilihat secara keseluruhan
kelas maupun keenam subjek penelitian. Rata-rata nilai tes akhir kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa siklus I adalah 53,66 , siklus II meningkat
menjadi 64,55, siklus III meningkat menjadi 71,51 yaitu berada pada kategori
baik, sedangkan nilai rata-rata tes akhir kemampuan pemecahan masalah
matematis keenam subjek penelitian pada siklus I adalah 64,58 ,siklus II
meningkat menjadi 72,91, siklus III meningkat menjadi 79,58 yaitu berada pada
kategori baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran TAPPS dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa.
Kata kunci: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis, Pendekatan
Saintifik, Model Pembelajaran TAPPS.
Bibliografi: lembar 125-127
SS00009320 | SK 9320 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2016.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain