Text
Penerapan model pembelajaran core untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa di kelas VIII-3 SMP Negeri 216 Jakarta
ABSTRAK
CHALIMATUS SAKDIYAH Penerapan Model Pembelajaran CORE untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi Matematis Siswa di Kelas VIII-3 SMP Negeri 216 Jakarta. Skripsi. Jakarta : Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, 2015.
Kemampuan koneksi matematis merupakan salah satu tujuan pembelajaran matematika. Namun, berdasarkan hasil tes awal kemampuan koneksi matematis pada pokok bahasan bangun datar yang diberikan kepada siswa di kelas VIII-3 SMP Negeri 216 Jakarta menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa masih rendah, yaitu 43,51 dari nilai maksimal 100. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis dalam pembelajaran matematika. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah pembelajaran yang terjadi adalah dengan menerapkan model pembelajaran CORE. Model Pembelajaran CORE adalah salah satu model pembelajaran yang berlandaskan pada teori konstruktivisme yang menggunakan metode diskusi dalam penerapannya dan terdiri dari empat tahapan pembelajaran,yaitu tahap connect , tahap organize, tahap reflect, dan tahap extend. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi bangun ruang sisi datar melalui penerapan model pembelajaran CORE.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Pada setiap siklus, pembelajaran dilakukan dengan model pembelajaran CORE. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei 2015 di kelas VIII-3 SMP Negeri 216 Jakarta tahun ajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa 38 orang.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemampuan koneksi matematis siswa mengalami peningkatan, baik dilihat secara keseluruhan kelas VIII-3 maupun keenam subjek penelitian. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes akhir setiap siklus. Rata-rata nilai tes akhir kemampuan koneksi matematis siswa kelas VIII-3 pada siklus I adalah 71,99, pada siklus II meningkat menjadi 75,69, dan pada siklus III meningkat menjadi 87,5 sedangkan nilai rata-rata tes akhir kemampuan koneksi matematis keenam subjek penelitian pada siklus I adalah 77,78, pada siklus II meningkat menjadi 86,11, dan pada siklus III meningkat menjadi 88,89. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran CORE dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa di kelas VIII-3 SMP Negeri 216 Jakarta.
Kata kunci : Kemampuan Koneksi Matematis, Bangun Ruang Sisi Datar, Model Pembelajaran CORE.
Bibliografi : lembar 135
SS00009112 | SK 9112 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2016.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain