Text
Akulturasi budaya kolonial belanda terhadap struktur tari dolalak di Kabupaten Purworejo
Kajian penelitian memfokuskan pada akulturasi budaya kolonial Belanda terhadap struktur tari Dolalak di kabupaten Purworejo. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana struktur tari Dolalak sebelum adanya akulturasi, struktur tari Dolalak setelah adanya akulturasi, proses akulturasi tari Dolalak bisa terjadi, persoalan yang muncul pada saat terjadi akulturasi, dan dampak yang timbul akibat akulturasi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yang analisisnya berupa data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Data yang di deskripsikan yaitu akulturasi budaya kolonial terhadap struktur tari Dolalak di kabupaten Purworejo. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data-data mengenai sejarah penjajahan Belanda di kabupaten Purworejo, motif gerak tari bangilun, sejarah tari Dolalak dan struktur tari Dolalak. Data tersebut digunakan untuk mengkaji akulturasi pada tari Dolalak. Akulturasi budaya merupakan fenomena yang dihasilkan ketika kelompok individu dengan perbedaan budaya berhubungan secara terus menerus, berikut pola perubahan pola asli kebudayaan dari salah satu atau keduanya. Kebudayaan asing yang masuk kedalam kebudayaan lokal diintegrasi dan diakomasi sehingga menjadi bentuk kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian budaya lokal. Akulturasi pada tari Dolalak, terjadi karena adanya pertemuan dua kebudayaan yang berbeda, yaitu kebudayaan lokal yang berupa tari Bangilun dengan kebudayaan asing yang dibawa oleh serdadu Belanda, sehingga memunculkan budaya baru, tanpa menghilangkan identitas lokal.
Kata Kunci : Akulturasi, Budaya Kolonial Belanda, Struktur Tari Dolalak
This study focused on acculturation of Netherland colonial culture towards the structure of Dolalak dance at Kabupaten Purworejo. The aim of this study was to know how the structure of Dolalak dance before acculturation, the structure after acculturation, the process of acculturation in Dolalak dance, the issue that arose while acculturation, and the effect that happened after acculturation. The methodology used in this study was qualitative descriptive method which contains written analysis or spoken from the people and the behavior which was notice. The data which was described was acculturation colonial culture towards the structure of Dolalak dance at KabupatenPurworejo. The data of this study was the data about the history of Netherland colonized Kabupaten Purworejo, movement of Bangilun dance, the history and structure of Dolalak dance. Those data was used to study the acculturation in Dolalak dance. Culture acculturation was a phenomenon which was produced when a group of individual with different culture engage a continue contact, as well as movement pattern of origin culture from both or one of them. Foreign culture which came to the local culture was integrated and accommodated resulted to a new culture without vanish the local culture’s element. Acculturation of Dolalak dance happened because there was a joint of two different cultures: local culture which was Bangilun dance and foreign culture which was brought by Netherland soldier, so that there was a new culture without vanishing the local culture’s element.
Key word: Acculturation, Netherland Colonial Culture, Structure of Dolalak dance
Bibliografi: lembar 81-83
SS00009266 | SK 9266 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain