Text
Analisis debit banjir rencana sungai ciliwung pada normalisasi di wilayah Bidara Cina Jakarta Timur
ABSTRAK
MUTIARA LARASATI. Analisis Debit Banjir Rencana Sungai Ciliwung Pada Normalisasi Di Wilayah Bidara Cina, Jakarta Timur. Skripsi. Jakarta. Program Studi S1 Teknik Bangunan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Mei 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis debit banjir rencana pada normalisasi Sungai Ciliwung berdasarkan periode ulang 2, 5, 10, 25, dan 50 tahun. Kemudian ingin mengetahui apakah Sungai Ciliwung dapat menampung debit aliran tertinggi (Q50) di wilayah Bidara Cina dengan lebar dimensi sungai yang direncanakan. Perencanaan debit banjir rencana dengan metode Hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu (HSS Nakayasu) dan perhitungan kapasitas tampung menggunakan rumus Manning. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan dan analisis data yang berupa: data curah hujan, data DAS Sungai Ciliwung, dan Laporan Supervisi Normalisasi Sungai Ciliwung.
Sungai Ciliwung adalah salah satu sungai besar yang melewati Kota Jakarta. Sungai ini memiliki panjang utama sungai 109 km dan luas DAS mencapai 337 km2. Aliran sungai Ciliwung melewati Bogor, Depok dan bermuara di pantai utara DKI Jakarta. Dengan berkembangannya permukiman penduduk di Wilayah DKI Jakarta, terjadi perubahan lahan yang semulanya daerah tangkapan kali Ciliwung dapat menyerap air hujan (infiltrasi), berubah menjadi aliran permukaan (runoff) yang pada akhirnya membebani daya tampung sungai.Dari hasil perhitungan, kapasitas tampung Sungai Ciliwung wilayah Bidara Cina yaitu sebesar 329,03 m3/det, dan debit banjir puncak pada periode ulang 25 tahun (Q25) pada Sungai Ciliwung yaitu sebesar 458,067 m3/det.
Hasil analisis debit saluran kapasitas sebelum Normalisasi Sungai Ciliwung sebesar 211,85 m3/det dan setelah Normalisasi Sungai Ciliwung sebesar 329,03 m3/det. Debit banjir sebelum Normalisasi dapat mengurangi kapasitas Sungai Ciliwung sebesar 313,317 m3/det menjadi 211,85 m3/det. Namun setelah adanya pengurangan debit banjir sebelum Normalisasi tersebut, kapasitas Sungai Ciliwung masih meluap dan masih menyebabkan banjir. Oleh karena itu, dilakukan adanya normalisasi dengan cara melakukan redimensi saluran atau pelebaran sungai dengan memperlebar sungai 11,6 m menjadi 15 m sehingga setelah Normalisasi kapasitas sungai dapat menampung debit banjir Sungai Ciliwung dan tidak lagi menyebabkan banjir.
Kata kunci: Debit banjir rencana, Sungai Ciliwung, Normalisasi Sungai Ciliwung
Bibliografi: lembar 88-890
SS00009392 | SK 9392 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.05.2016.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain