Text
Pemetaan jadwal mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 27 Jakarta di kelas X
ABSTRAK
Reni Novrianti, Pemetaan Jadwal Mata Pelajaran Sejarah pada Siswa SMAN 27 Jakarta di Kelas X. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empirik tentang efektifitas dalam membuat pemetaan jadwal mata pelajaran pada siswa SMA kelas X. Penelitian dilakukan di SMAN 27 Jakarta selama empat bulan, mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan April 2016. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci yakni Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan informan inti sebanyak 14 orang yang merupakan siswa kelas X yang terdiri dari tujuh kelas antara lain X-MIA 1, X-MIA 2, X-MIA 3, X-IIS 1, X-IIS 2, X-IIS 3, X-IIS 4. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui pendekatan fenomenologi, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif, yang dimulai dari menyederhanakan data, menarasikan data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam kenyataan di lapangan tidak sedikit siswa-siswi yang mengalami kendala dalam melaksanakan jadwal yang telah tersedia, misalnya saja ada beberapa siswa dari kelas yang mendapat jadwal pelajaran olah raga pada waktu siang hari atau bagi anak-anak MIA dalam satu hari yang sama harus mempelajari mata pelajaran pokok mereka secara sekaligus diberikan, dengan durasi waktu 3 jam tanpa jeda. Jadwal-jadwal tersebut telah otomatis diterima oleh masing-masing kelas dan mereka harus menerimanya dengan lapang dada. Ditambah dengan pihak sekolah yang kurang memahami kondisi maupun kendala yang siswa hadapi dalam pemetaan jadwal yang telah pihak kurikulum tentukan. Bagi pihak kurikulum hal yang terpenting bukanlah masalah siswa itu dapat mengikuti jadwal tersebut dengan baik atau tidak melainkan bagi pihak kurikulum yang penting jadwal yang telah mereka susun tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak bentrok dengan jadwal yang lain.
i
Dari paparan diatas terlihat seberapa pentingnya aspek psikologis di dalamnya, seharusnya pihak sekolah dalam hal ini pihak pengembang kurikulum tidak boleh mengesampingkan aspek psikologis siswa dengan alasan beban kurikulum dalam penyusunan jadwal tidak mudah, rumit dan terlalu banyak pembagian waktunya. Untuk hal itu sangat tidak bisa dijadikan alasan karena setiap profesi yang kita jalani dalam kehidupan ini pasti memiliki tingkat lelah dan resiko yang harus dihadapi.
Penelitian menyimpulkan bahwa dalam pemetaan jadwal mata pelajaran yang ada saat ini, masih terdapat ketidaksesuaian yang terjadi di lapangan, banyak hal yang seharusnya menjadi perhatian bagi pihak pengembang kurikulum, ternyata terkesan seperti dibiarkan atau didiamkan begitu saja tanpa solusi atau jalan keluar yang semestinya. Pihak pengembang kurikulum terkesan menutup mata akan hal ini karena tidak ada satupun siswa yang berani mengaspirasikan suara mereka dan pihak pengembang kurikulum pun memiliki alasanya tersendiri akan masalah ini, bagi pihak pengembang kurikulum, jika kami buka akan pemetaan jadwal yang seperti apakah yang siswa kehendaki.? Itu akan memunculkan banyak opini yang berbeda-beda dari mereka seperti misalnya siswa A mau mata pelajaran ini ditaruh diawal sedangkan siswa B mau mata pelajaran yang sama ditaruh diakhir. Bila muncul hal seperti itu, itu akan merepotkan kami sebagai pengembang kurikulum. Padahal berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 4 bulan dari Januari hingga April 2016, pemetaan jadwal mata pelajaran yang ada di SMAN 27 Jakarta belum efektif jika dikaitkan dengan kondisi psikologi siswanya, serta mekanisme penjadwalan itu sendiri.
Bibliografi : lembar 94-97
SS00009618 | SK 9618 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain