Text
Hubungan prosentase lemak dan berat badan dengan agility taekwondo di pangkal Pinang
RINGKASAN
HUBUNGAN PROSENTASE LEMAK DAN BERAT BADAN DENGAN AGILITY ATLET TAEKWONDO DI PANGKAL PINANG
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan prosentase Lemak dan berat badan dengan agility atlet taekwondo klub Family kota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung.
Penelitian ini dilaksanakan di klub Family kota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung dengan menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Dimana tes prosentase lemak menggunakan fat caliper, berat badan dengan tes menggunakan alat yaitu timbangan dan agility menggunakan tes T test. Pengambilan dan pengolahan data ini berlangsung selama dua hari. Dilaksanakan pada hari minggu, 24 April 2016 pukul 07.00 WIB dan hari senin, 25 April 2016 pukul 15.30 WIB
Diawali dengan menggunakan tes prosentase lemak, lalu tes berat badan dan terakhir tes agility pada atlet taekwondo klub Family kota Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung sebanyak 30 orang.
Hubungan prosentase lemak dan agility dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 7.12 + 0.858X1. Artinya hasil agility dapat diketahui atau diperkirakan dengan persamaan regresi tersebut, jika variabel prosentase lemak (X1) diketahui.
Hubungan antara prosentase lemak (X1) dengan hasil agility (Y) ditunjukan oleh koefisien korelasi ry1 = 0.858 Koefisien korelasi tersebut harus diuji terlebih dahulu mengenai keberartiannya, sebelum digunakan untuk mengambil kesimpulan. Dari uji keberartian koefisien korelasi bahwa t.hitung = 8.83 lebih Besar dari t,tabel = 1.70 berarti koefisien korelasi ry1= 0.858 adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat hubungan yang positif antara prosentase lemak terhadap agility diterima. Koefisien determinasi prosentase lemak terhadap agility (ry1²) = 0,736 hal ini berarti bahwa 73,6 % agility (Y) ditentukan oleh prosentase lemak (X1).
Hubungan antara berat badan terhadap hasil agility dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 16.05 + 0.679 X2. Artinya hasil agility dapat diketahui atau diperkirakan dengan persamaan regresi tersebut, jika variabel berat badan (X2) diketahui.
ii
Hubungan antara berat badan (X2) dengan hasil agility (Y) ditunjukan oleh koefisien korelasi ry2 = 0.679 Koefisien korelasi tersebut harus diuji terlebih dahulu mengenai keberartiannya, sebelum digunakan untuk mengambil kesimpulan. Dari uji keberartian koefisien korelasi terlihat bahwa t.hitung = 4.89 lebih Besar dari t,tabel = 1.70 berarti koefisien korelasi ry1= 0.679 adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat hubungan yang positif antara berat badan terhadap hasil agility diterima. Koefisien determinasi hasil agility terhadap berat badan (ry2²) = 0.461 hal ini berarti bahwa 46.1 % hasil agility ditentukan oleh berat badan (X2).
Hubungan antara prosentase lemak (X1) dan berat badan (X2) dengan Hasil agility (Y) dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 1.503 + 0.700 X1 + 0.270 X2. Sedangkan hubungan antara ketiga variabel tersebut dinyatakan oleh koefisien korelasi ganda Ry1-2 = 0.885 Koefisien korelasi ganda tersebut, harus di uji terlebih dahulu mengenai keberartiannya sebelum digunakan untuk mengambil kesimpulan. Uji keberartian koefisien korelasi terlihat bahwa F.hitung = 48.893 lebih besar dari F.tabel = 4.20 yang berarti koefisien korelasi ganda tersebut Ry1-2 = 0.885 adalah signifikan. Hal Dengan demikian hipotesis yang mengatakan terdapat hubungan yang Positif antara prosentase lemak dan berat badan terhadap agility didukung oleh data penelitian, yang berarti meningkatnya prosentase lemak dan berat badan maka akan meningkat pula hasil agility. Koefisien determinasi (Ry1.2.)2 = 0.784 hal ini berarti bahwa 78.4% hasil agility ditentukan oleh prosentase lemak dan berat badan secara bersama-sama.
Bibliografi : lembar 64-65
SS00009674 | SK 9674 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain