Text
Pola pengelolaan tawuran antara warga kampung kota : studi kelurahan galur kecamatan Johar Baru
ABSTRAK
Yohana Feberia Sinaga. Pola Pengelolaan Tawuran Antar Warga Kampung Kota: Kasus Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru. Skripsi, Jakarta, Program Studi Sosiologi Pembangunan, Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. 2016.
Skripsi ini mendeskripsikan tentang manajemen konflik tawuran antar warga kampung kota kasus Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru. Alasan pemilihan judul skripsi adalah karena manajemen konflik tawuran antar warga di Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru dapat berhasil di tengah masih maraknya terjadi tawuran antar warga di kelurahan lain di Kecamatan Johar Baru. Topik ini penting untuk dibahas karena semakin banyaknya kawasan urban kampung di Jakarta yang memicu munculnya tawuran antar warga akibat meningkatnya tensi antar kampung di Jakarta. Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknis riset naratif. Teknis riset naratif merupakan desain kualitatif yang spesifik yang narasinya dipahami sebagai teks yang dituturkan atau dituliskan dengan menceritakan tentang peristiwa atau rangkaian peristiwa yang terhubung secara kronologis.
Dari penelitian ini ditemukan bahwa hampir tak ada ruang kosong di kampung yang terletak di Kelurahan Galur untuk mengekspresikan diri mereka, sehingga ketegangan hubungan sosial pun tinggi dan mudah meledak jadi tawuran antar warga. Masyarakat urban kampung di Kelurahan Galur mayoritas berada dalam kategori menengah ke bawah, hal ini dapat dilihat dari pekerjaan warga Galur yang rata-rata berusaha di sektor informal, hampir setiap rumah di Kelurahan Galur Kecamatan Johar Baru membuka warung atau toko kecil di rumahnya. Karena Kelurahan Galur semenjak tahun 70 menjadi Kelurahan yang ditakuti maka banyak orang yang menghindar dari berurusan dengan pemuda-pemuda yang berasal dari Kelurahan Galur, di sisi lain hal ini mendorong sikap arogansi sebagian pemuda Kelurahan Galur yang cenderung ingin berkuasa dan mendominasi pihak lain. Dampak sosial yang timbul akibat tawuran antar warga di Galur adalah adanya ketegangan antara 2 lokasi, yaitu antara Kelurahan Galur dan Kelurahan lawan tawuran dari Kelurahan Kampung Rawa dan atau Kelurahan Tanah Tinggi dengan semakin merenggang nya hubungan sosial antar kampung, munculnya rasa dendam, dan sulit mendapatkan pekerjaan karena blacklist dari perusahaan. Secara sosiologis temuan kekerasan organisasi di Kelurahan Galur sangat menarik, ternyata penyebab tawuran tidak diketahui penyebabnya. Tawuran adalah ekspresi kehidupan organisasi padat, kumuh, miskin, pengangguran dan keterbatasan spasial. Tawuran adalah bentuk penyaluran dari kehidupan sosial khususnya bagi kalangan pemuda.
Kata kunci: Urban Kampung, Tawuran antar warga, Manajemen konflik
Bibliografi : lembar 165-169
SS00009803 | SK 9803 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain