Text
Pengaruh penambahan zeolit pada pengolahan biji nyamplung (callopyllum inopyllum) dengan proses pirolisis terhadap karakteristik bio-oil
ABSTRAK
DENI JAELANI. Pengaruh Penambahan Zeolit Pada Pengolahan Biji Nyamplung (Callopyllum Inopyllum) dengan Proses Pirolisis Terhadap Karakteristik Bio-oil. Pembimbing H. Wardoyo, ST, MT., dan I Wayan Sugita, ST, MT. Skripsi, Jakarta: Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Juni 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengolah biji nyamplung (Callopyllum Inopyllum) dengan proses pirolisis dapat menghasilkan bio-oil, sehingga buah nyamplung yang ada di Pulau Tidung dapat dimanfaatkan dan tidak terbuang sia-sia. Penelitian ini juga untuk mengetahui pengaruh penambahan zeolit terhadap karakteristik bio-oil, selanjutnya bio-oil yang dihasilkan dibandingkan dengan standar biodiesel berdasarkan SNI-0407182-2006.
Dalam penelitian ini, pengujian yang dilakukan adalah nilai densitas, viskositas, bilangan asam, dan nilai kalor. Proses pirolisis menggunakan biji nyamplung (callopyllum inopyllum) yang telah dipisah dengan cangkangnya lalu dijemur selama 3 hari untuk mengurangi kadar air. Variasi yang dilakukan adalah dengan penambahan zeolit sebanyak 50, 60, dan 70 gram terhadap 5 kg biji nyamplung kering pada setiap percobaan.
Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan pada nilai densitas adalah 960 kg/m3, 900 kg/m3, dan 880 g/m3. Untuk nilai viskositas adalah 2,66 cSt, 2,46 cSt, dan 2,09 cSt. Bilangan asam yang didapat dari ketiga sampel adalah 0 mgKOH/gr, sedangkan untuk nilai kalor yang didapatkan adalah 42,99 MJ/Kg, 42,62 MJ/Kg, dan 41,88 MJ/Kg. Bio-oil hasil dari pirolisis dengan penambahan zeolit 60 gram (Z60) adalah yang paling mendekati dengan standar biodiesel.
Kata kunci : pirolisis, nyamplung, zeolit, bio-oil.
Bibliografi : lembar 51
SS00009826 | SK 9826 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.05.2016.007) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain