Text
Modalitas belajar siswa dan hasil belajar sejarah SMA Negeri 53 Jakarta
ABSTRAK
MELA FITRIYANI, Modalitas Belajar Siswa dan Hasil Belajar Sejarah SMA
Negeri 53 Jakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data empiris mengenai
modalitas belajar siswa yang dominan dan hasil belajar sejarah SMA Negeri 53
Jakarta. Modalitas belajar adalah cara seseorang menyerap informasi melalui
indera yang dimiliki. Pertama, modalitas visual siswa menyerap materi
pembelajaran sejarah melalui mata (penglihatan) dalam belajar. Kedua, modalitas
auditorial siswa menyerap materi pembelajaran sejarah melalui telinga
(pendengaran) dalam belajar. Terakhir, modalitas kinestetik siswa menyerap
materi pembelajaran sejarah melalui gerakan (menyentuh) dalam belajar.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan Mei 2016.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survey.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI sebanyak 252 siswa. pengambilan
sampel menggunakan teknik random sampling dengan penetapan 25% dari
masing-masing kelas sehingga diperoleh 63 siswa. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket yang dianalisis secara deskriptif dengan penyajian
menggunakan tabel frekuensi dan persentase.
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui 22 responden (35%) mempunyai
modalitas belajar visual, 21 (33%) siswa mempunyai modalitas belajar kinestetik,
dan 20 (32%) mempunyai modalitas auditorial dari 63 responden. Dalam hal ini
dapat dilihat bahwa modalitas belajar yang dominan adalah modalitas belajar
visual. Hasil belajar sejarah siswa yang memiliki modalitas visual mempunyai
nilai dengan rata-rata 62, modalitas auditorial 63 dan modalitas kinestetik 61.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa mengetahui modalitas yang
dimiliki siswa akan membantu siswa dalam proses pembelajaran. Apabila guru
mengetahui modalitas belajar yang dimiliki siswanya guru dapat menyesuaikan
pembelajaran dengan modalitas belajar siswanya, sehingga dapat meningkatkan
pemahaman siswa dalam mempelajari informasi baru (materi pelajaran).
iii
Karakteristik pembelajaran sejarah yang menjelaskan mengenai masa lampau
harus membuat materi pelajaran sejarah menjadi nyata, jelas, dan menarik.
Penggunaan sarana pembelajaran audiovisual mampu membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran sejarah lebih
cenderung menggunakan sarana-sarana audio-visual seperti gambar, film sejarah,
dan peta
Bibliografi : lembar 78-79
SS00010056 | SK 10056 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain