Text
Forum demokrasi : upaya kelompok intelektual memperjuangkan demokrasi 1991-1999
ABSTRAK
Virdika Rizky Utama. Forum Demokrasi: Upaya Kelompok Intelektual Memperjuangkan Demokrasi 1991—1999. Skripsi. Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Mei 2016.
Penelitian bertujuan untuk menjelaskan perjalanan Forum Demokrasi sebuah kelompok intelektual dalam memperjuangkan demokrasi 1991—1999. Penelitian ini juga berusaha menjelaskan pemikiran Forum Demokrasi mengenai nilai-nilai demokrasi seperti anti-sektarian, kebebasan pers, penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM), dan supremasi hukum. Demokrasi yang digagas oleh Forum Demokrasi sedikit berbeda dengan pemahaman demokrasi lain yang ditentukan oleh kaum mayoritas. Demokrasi menurut Forum Demokrasi, melindungi menjamin hak-hak hidup kaum minoritas. Dengan kata lain, demokrasi yang menjunjung tinggi pluralitas.
Penelitian ini menggunakan metode historis dengan metode penulisan naratif deskriptif. Sumber yang digunakan lebih banyak menggunakan sumber lisan dibandingkan sumber tertulis. Sumber lisan diperoleh melalui wawancara dengan Bondan Gunawan, Rahman Tolleng, Todung Mulya Lubis, Daniel Dhakidae, dan Marsillam Simanjuntak sebagai tokoh pendiri Forum Demokrasi. Tri Agus Susanto aktivis LSM Pijar dan Forum Demokrasi, Khatibul Umam Wiranu, Rocky Gerung, Benny Tidayoh, Kemala Atmojo sebagai aktivis Forum Demokrasi. Savic Ali aktivis Forum Kota, dan Alissa Wahid anak pertama Gus Dur.
Hasil penelitian menujukkan bahwa berdirinya Forum Demokrasi merupakan sebuah reaksi atas kediktatoran pemerintah Orde Baru dan berkembangnya sektarianisme yang melanda Indonesia—dengan asumsi pendirian Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Temuan penting dari penelitian ini, terdapat perkembangan dalam perjalanan Forum Demokrasi. Pada awalnya, Forum Demokrasi mengkritik sektarianisme ICMI, kemudian dengan terbuka mengkritik Orde Baru, hingga menyiapkan suksesi. Tak hanya itu, pada awal pembentukan Forum Demokrasi juga telah mempersiapkan Gus Dur sebagai presiden alternatif jika suatu saat suasana demokrasi terwujud.
Ketika Soeharto lengser, suasana demokrasi sudah sedikit terwujud. Tak lama berselang, Gus Dur beserta pendiri Forum Demokrasi berada di dalam pemerintahan. Posisi Forum Demokrasi menjadi gamang dan tidak bisa lagi objektif mengkritisi pemerintahan. Hingga akhirnya, Forum Demokrasi bubar.
Kata Kunci: Forum Demokrasi, Gus Dur, Orde Baru, Soeharto, Demokrasi, Sektarian.
Bibliografi :lembar 164-169
SS00010052 | SK 10052 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2016.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain