Text
Pengaruh metode bercerita dan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional : : penelitian eksperimen pada anak kelompok B TK Al-Hidayah dan Darul Qur'an School Semarang tahun 2012/2013
RINGKASAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan desain faktorial 2x4. Instrumen yang digunakan yaitu observasi/pengamatan kecerdasan emosional (variabel Y) anak usia dini yang terdiri aspek: (1) kemampuan mengenali terhadap emosi diri sendiri, (2) kemampuan dalam mengelola emosi, (3) kemampuan memotivasi diri, (4) kemampuan untuk berempati dengan orang lain, dan (5) mampu membina hubungan sosial dengan orang lain. Instrumen tersebut terdiri dari 29 butir item yang memiliki nilai validitas yang bergerak dari 0,24 sampai 0,813 (>
0,200) dan nilai reliaabilitas Alpha Cronbach sebesar 0, 879 dan nilai reliabilitas rater 0,88. Instrumen pola asuh orang tua yang terdiri atas 30 butir item pedoman wawancara yang terdiri dari dimensi kehangatan dan kontrol memiliki nilai validitas yang bergerak dari 0,241 sampai dengan 0, 694 (> 0,200) dan reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0, 945. teknik analisis data
yang digunakan meliputi teknik analisis deskriptif untuk masing-masing kelompok perlakuan, uji persyaratan normalitas dan homogenitas dengan uji liliefors dan uji barlett, serta dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t-Dunnet.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa: (1) Penerapan metode bercerita menggunakan boneka tangan terbukti dapat meningkatkan kecerdasan emosional secara signifikan dibandingkan metode bercerita menggunakan buku. Hal tersebut terilhat dari hasil hitung reratanya dimana μ A1 = 104,35 dan μ A2 = 88,05 yang berarti μ A1 > μ A2, dan sumber variansi antar kolom A1A2 diperoleh nilai Fhitung sebesar 18,03 dan Ftabel sebesar 4,16 pada taraf signifikansi (α) 0,05 atau
terlihat bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (Fh > Ft). (2) Perbedaan v kecerdasan emosional anak yang ditinjau berdasarkan pola asuh orangtua dapat diperoleh hasil bahwa kecerdasasan emosional anak dari pola asuh orang tua authoritative berpengaruh secara signifikan terhadap pada kecerdasan emosional dibandingkan dari kelompok pola asuh orang tua authoritarian, permissive indulgent dan permissive indifferent. hal tersebut terlihat dimana μ B1 = 154,2, μ B2 = 152,67, μ B3 = 153,5 dan μ B4 = 144
yang berarti μ B1 > μ B2, μ B3, dan μ B4. (3) Terdapat pengaruh interaksi secara signifikan antara metode pembelajaran bercerita dan pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak. Hal tersebut terlihat dari sumber variansi interaksi antara kolom dan baris A X B diperoleh Fhitung sebesar 5,17 dan Ftabel sebesar 2,91 pada taraf signifikansi (α) 0,05 bahwa Fhitung lebih
besar dari Ftabel (Fh > Ft), (4) Perlakuan metode bercerita menggunakan boneka tangan dari pola asuh orang tua authoritative (A1B1) secara signifikan meningkatkan kecerdasan emosional dibandingkan dengan perlakuan metode bercerita menggunakan buku dari pola asuh authoritative (A2B1). Hal tersebut terlihat dari nilai thitung sebesar 2, 18 berdasarkan uji t- Dunnet pada taraf signifikansi (α) 0,05 lebih besar dari ttabel 2,042 (thitung >
ttabel). (5) Perlakuan metode bercerita menggunakan boneka tangan dari pola asuh authoritarian (A1B2) secara signifikan meningkatkan kecerdasan emosional dibandingkan dengan perlakuan metode bercerita menggunakan buku dari pola asuh authoritative (A2B2). Hal tersebut terlihat dari nilai thitung sebesar 2,22 berdasarkan uji t-Dunnet pada taraf signifikansi (α) 0,05 lebih
besar dari ttabel 2,042 (thitung > ttabel). (6) Perlakuan metode bercerita menggunakan boneka tangan dari pola asuh permissive indulgent (A1B3) secara signifikan meningkatkan kecerdasan emosional dibandingkan dengan perlakuan metode bercerita menggunakan buku dari pola asuh permissive indulgent (A2B3). Hal tersebut terlihat dari nilai thitung sebesar 2,22 berdasarkan uji t-Dunnet pada taraf signifikansi (α) 0,05 lebih besar dari ttabel
2,042 (thitung > ttabel). (7) Perlakuan metode bercerita menggunakan boneka tangan dari pola asuh permissive indulgent (A1B3) secara signifikan meningkatkan kecerdasan emosional dibandingkan dengan perlakuan metode bercerita menggunakan buku dari pola asuh permissive indulgent (A2B3). Hal tersebut terlihat dari nilai thitung sebesar 5,01 berdasarkan uji t- Dunnet pada taraf signifikansi (α) 0,05 lebih besar dari ttabel 2,042 (thitung > ttabel).
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat
disimpulkan bahwa metode bercerita menggunakan boneka tangan lebih baik dibandingkan metode bercerita menggunakan buku untuk anak dari pola asuh authoritative, authoritarian, permissive indulgent maupun permissive indifferent meningkatkan kecerdasan emosional anak. Selain itu Pola asuh orang tua authoritative, lebih baik dibandingkan dari pola asuh orang tua authoritarian, permissive indulgent maupun permissive indifferent dalam
meningkatkan kecerdasan emosional anak. Dan Pemberian metode bercerita menggunakan boneka tangan dan didukung oleh pola asuh authoritative lebih baik dari metode bercerita menggunakan buku dan pola asuh authoritarian, permissive indulgent maupun permissive indifferent dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak.
Bibliografi : lembar 185-189
TM00004779 | TM 4779 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain