Text
Struktur percakapan dalam gelar wicara persidangan : analisis percakapan pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur
STRUKTUR PERCAKAPAN DAN STRUKTUR PREFERENSI DALAM GELAR WICARA
(Analisis Percakapan pada Persidangan
di Pengadilan Negeri Jakarta Timur)
REZA ZAHROTUNNISA
ABSTRAK
Percakapan sebelumnya hanya diteliti sebagai gejala interaksi antarmanusia dalam suatu kegiatan percakapan non formal seperti dalam kegiatan sehari-hari antara dua orang siswa. Namun, ada situasi percakapan lain yang menarik untuk diteliti. Salah satunya percakapan dalam suatu gelar wicara dalam sebuah persidangan. Dalam persidangan setiap partisipan memiliki tujuan yang berbeda dari setiap tuturannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur percakapan dan struktur preferensi dalam gelar wicara (analisis percakapan pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah percakapan antara hakim, jaksa, dan terdakwa dalam dua sidang keterangan saksi, satu sidang putusan, dan satu sidang tuntutan perkara pidana di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Kasus yang diambil adalah kasus narkotika. Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur percakapan dalam empat persidangan yang diteliti memiliki gaya bicara yang lebih banyak berupa gaya solidaritas tinggi. Hakim menjadi partisipan sentral yang mengatur dan mengarahkan topik dan alur percakapan. Tempo percakapan dalam seluruh persidangan berjalan cepat dan langsung pada inti permasalahan yang dibicarakan. Hakim selalu menjadi partisipan yang memulai percakapan. Partisipan lain hanya melakukan taking over setelah hakim memberikan giliran bicara. Tumpang tindih selalu dilakukan oleh hakim ketika partisipan lain sedang berbicara. Adapun struktur preferensi dalam seluruh persidangan lebih banyak terkandung dalam ujaran hakim. Tindakan yang mewakili struktur preferensi yang paling banyak muncul adalah penilaian. Hampir seluruh tindakan dalam struktur preferensi diterima oleh para partisipan, hal ini dikarenakan dalam setiap ujaran yang mengandung struktur preferensi berlandaskan pada struktur sosial bukan atas sikap dan keinginan seseorang.
Kata kunci: struktur percakapan, struktur preferensi, persidangan.
Bibliografi : lembar 133-135
TM00001887 | TM 1887 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2016.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain