Text
Pengaruh konsentrasi NaCI, glukosa, dan sukrosa terhadap kestabilan konsentrasi ekstrak spirulina
Pengaruh Konsentrasi NaCl, Glukosa, dan Sukrosa Terhadap Kestabilan Konsentrasi Ekstrak Spirulina
Aida Fildzah
Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No.10, Rawamangun 13220, Jakarta, Indonesia
Abstrak
Spirulina adalah mikroalga multiseluler yang sangat potensial untuk dijadikan sumber zat pewarna alami. Ekstraksi spirulina menggunakan metode cold maceration dan freezing-thawing dengan pelarut buffer fosfat. Hasil ekstraksi kemudian dimurnikan dengan ATPE (Aqueous Two Phase Extraction). ATPE dikenal sebagai teknik yang berguna untuk pemisahan dan pemurnian biomolekul seperti protein dan antibodi. Kemurnian hasil ekstrak ATPE diukur dengan rasio A620/A280, kemurnian sebesar 0,7 cocok untuk food grade. Penggunaan ekstrak spirulina dibatasi karena kepekaannya terhadap perlakuan panas, yang menghasilkan endapan dan warna biru yang pudar. Salah satu bahan tambahan pangan yang diizinkan digunakan pada makanan diantaranya yaitu garam dan gula. Garam dan gula merupakan bahan yang efektif karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering karena proses yang disebut osmosis. Data hasil penelitian dan data hasil perhitungan yang diperoleh mengindikasikan bahwa kestabilan maksimum konsentrasi ekstrak spirulina yang diperoleh adalah pada saat penambahan NaCl dengan konsentrasi 3%.
Kata kunci
Spirulina platensis, ATPE, Pemurnian, Protein.
Bibliografi : lembar 55-58
SS00010080 | SK 10080 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.03.2016.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain