Text
Pertunjukan dendang lapiak Minangkabau : studi kasus di Lapau kopi uni rita daerah pinang balirik kecamatan ampek angkek kabupaten Agam Sumatra Barat
ABSTRAK
Sahirah Ezi Ulfah. 2016. Pertunjukan Dendang Lapiak Di Minangkabau Studi
Kasus di Lapau Kopi Uni Rita Daerah Pinang Balirik Kecamatan Ampek Angkek
Kabupaten Agam Sumatera Barat. Skripsi, Prodi Pendidikan Sendratasik,
Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur dan proses
pertunjukan Dendang Lapiak di Lapau Kopi Uni Rita di daerah Pinang Balirik,
Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data observasi, wawancara,
studi pustaka dan dokumentasi. Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2016
sampai dengan bulan Mei 2016.
Waktu dan tempat Penelitian ini dilakukan sejak bulan Februari – Mei
2016. Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Lapau Kopi Uni Rita di daerah
Pinang Balirik, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera
Barat.
Hasil Penelitian pertunjukan Dendang Lapiak di Lapau Kopi Uni Rita di
daerah Pinang Balirik, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Provinsi
Sumatera Barat adalah Dendang Lapiak merupakan sebuah kesenian tradisi di
Sumatera Barat yang biasanya terdiri dari pedendang dan peniup saluang, di lapau
kopi Uni Rita pertunjukan dendang lapiak di tambah dengan alat musik keyboard,
yang menjadikan lagu-lagu dalam pertunjukan dendang lapiak menjadi lebih
bervariatif. Pemain dendang lapiak di lapau kopi uni rita ini merupakan komunitas
dendang Payakumbuh. Pertunjukan dilakukan setiap malam, dari pukul 22.00
hingga pukul 02.00 atau 03.00 pagi. Setiap malamnya para pemain akan berbedabeda.
Dalam pertunjukan pagurau atau penonton sangat berperan, karena
penonton akan meminta lagu, memperpanjang lagu, dan meminta pedendang
untuk menyindir penonton yang lain, namun sindiran yang dilontarkan sematamata
hanya untuk gurauan atau candaan saja.
Implikasi dari hasil penelitian ini, menambah dokumentasi tentang
pertunjukan dendang lapiak, serta menambah penegtahuan masyarkat terhadap
pertunjukan dendang. Selain itu agar generasi muda lebih kenal dengan kesenian
tradisional khususnya saluang dendang, perlu di adakan kegiatan ekstrakulikuler
di sekolah tingakt SMP dan SMA, karena selain belajar memainkan saluang dan
berdendang, mereka juga akan terlatih dalam membuat pantun secara spontan.
Kata Kunci: Pertunjukan, Dendang Lapiak, Minangkabau
Bibliografi : lembar 72-74
SS00010749 | SK 10749 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain