Text
Representasi budaya patriarki di dalam persatuan istri prajurit TNI-AD Katika Chandra Kirana
ABSTRAK
Selvi Dwi Mutiara. Representasi Budaya Patriarki di dalam Persatuan Istri Prajurit
TNI-AD Kartika Chandra Kirana, Skripsi, Jakarta: Program Studi Sosiologi,
(Konsentrasi Sosiologi Pembangunan), Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial,
Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi
budaya patriarki dalam mengkonstruksi keanggotaan di organisasi istri, Persit Kartika
Chandra Kirana. Berdasar pada sifat kepemimpinan yang hirarki patriarkis, TNI-AD
secara fungsional menempatkan posisi perempuan/istri prajurit sebagai mitra suami
yang tergabung ke dalam organisasi istri prajurit TNI-AD, yakni Persit Kartika
Chandra Kirana. Melalui organisasi inilah peran-peran stereotip perempuan semakin
ditegaskan dengan memposisikannya sebagai istri sekaligus ibu di dalam lingkungan
budaya militer, maupun dalam kehidupan rumah tangga dengan tugas utama sebagai
pendamping suami sekaligus anggota organisasi yang terikat pada peran-peran
domestik.
Penelitian dilakukan di Persit Kartika Chandra Kirana, Kodam Jaya, Jakarta
Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan
metode studi kasus yang ditinjau melalui perspektif sosiologi gender. Subjek dalam
penelitian ini ialah lima anggota aktif Persit Kartika Chandra Kirana yang dijadikan
informan dalam penelitian. Informan tersebut terdiri dari informan IS, informan LH,
informan AA, informan SC, dan informan ND. Adapun informan kunci dalam
penelitian ini ialah informan IS selaku pengurus utama Persit Kartika Chandra
Kirana, Kodam Jaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, serta studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peran sebagai istri prajurit TNI-AD
cenderung lebih banyak mengarah pada kegiatan dan peran-peran domestik yang
membuat posisi mereka menjadi tersubordinat terhadap laki-laki (suami). Status
sebagai istri prajurit hanya menempatkan mereka sebagai mitra suami dengan tugas
utama mengurus rumah tangga dan tetap berupaya membantu tugas pokok TNI-AD.
Tuntutan menjadi partisipan aktif dalam pembangunan demi mendukung karir suami
ternyata melimpahkan peran ganda kepada mereka. Melalui konsep „perempuan ideal
Indonesia‟ yang termuat dalam Panca Dharma Wanita, status perempuan sebagai istri
prajurit direpresentasikan sebagai sosok „mulia‟ yang terdefinisi melalui pengabdian
seorang perempuan sebagai istri dan ibu bagi keluarga dan bangsa. Konsep inilah
yang pada akhirnya mendefinisikan perempuan secara sempit dengan
mensubordinasikan posisi mereka yang terbatas pada peran-peran stereotip.
Kata kunci: budaya patriarki, subordinasi perempuan, Persit Kartika Chandra
Kirana.
Bibliografi : lembar 119-120
SS00010268 | SK 10268 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain