Text
Pemerolehan tuturan imperatif (direktif) pada anak 3 tahun dalam lingkungan keluarga di perumahan Narogong Indah, Bekasi Timur
ABSTRAK
Melly Syukriny. 2016. Pemerolehan Tuturan Imperatif (Direktif) pada Anak Usia 3 Tahun dalam Lingkungan Keluarga di Kompleks Perumahan Narogong Indah, Bekasi Timur. Skripsi, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, Juni 2016.
Penelitian mengenai tuturan direktif ini bertujuan untuk mengetahui pemerolehan tuturan direktif anak usia tiga tahun dalam lingkungan keluarga serta implikasinya terahadap pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 selama dua minggu pada responden di kompleks perumahan Narogong, Bekasi Timur. Objek penelitian ini adalah tuturan anak usia tiga tahun. Pemilihan tuturan direktif didasarkan pada masa usia tiga tahun, anak-anak cenderung banyak meminta dan menyuruh kepada orang terdekatnya karena mereka belum bisa hidup secara mandiri. Penelitian ini difokuskan pada tuturan direktif yang meliputi memesan, memerintah, memohon, menasehati, dan merekomendasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dibantu tabel analisis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dari total data keseluruhan 281 diperoleh 30,96% data yang mengandung direktif (87 data) yang meliputi, meliputi direktif memesan sebesar 8,05% atau (7 data), direktif memerintah sebesar 28,74% atau (25 data), direktif memohon sebesar 28,74% atau (25 data), direktif menasehati sebesar 2,30% atau (2 data), direktif merekomendasi sebesar 32,18% atau (28 data). Masing-masing dari kelima jenis direktif tersebut kemudian dibagi lagi menjadi tuturan langsung, tidak langsung, harfiah, dan tak harfiah. Tuturan direktif yang paling banyak muncul adalah direktif merekomendasi tidak langsung harfiah sebanyak 29,88% (26 data). Sedangkan yang paling sedikit muncul yaitu tuturan tak harfiah, hal ini disebabkan karena dalam usia tiga tahun, anak-anak lebih cenderung mengujarkan ujaran yang harfiah, yaitu maksud ujaran sesuai dengan makna kata yang menyusunnya. Penelitian ini tidak terlepas dari implikasi terhadap pendidikan yaitu sebagai bahan ajar guru dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada bidang studi bahasa Indonesia dengan mempertimbangkan materi mengenai kalimat direktif yang terdiri dari memesan, memerintah, memohon, menasehati, dan merekomendasi. Saran dari penelitian ini adalah bagi guru agar dapat membantu untuk merancang pembelajaran yang lebih variatif, serta bagi peneliti lain agar dapat menyempurnakan penelitian yang terdahulu agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Kata Kunci: pemerolehan tuturan imperatif (Direktif)
Bibliografi : lembar 96
SS00010983 | SK 10983 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain