Text
Gegar budaya (le choc culturel) imigran pantai gading di Prancis dalam komik aya de yopougon karya margueritte abouet dan clement oubrerie
ABSTRAK
ANNA MEIFAROLINA, 2016. Gegar Budaya (Le Choc Culturel) Imigran Pantai
Gading di Prancis dalam Komik Aya de Yopougon karya Marguerite Abouet
dan Clément Oubrérie. Skripsi, Program Studi Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa
dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gegar budaya imigran Pantai
Gading di Prancis dalam komik Aya de Yopougon karya Marguerite Abouet dan
Clément Oubrérie, dengan megelompokkan kutipan-kutipan percakapan yang
mengindikasikan adanya gegar budaya. Hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi tambahan kepada pembaca terkait gegar budaya yang dialami oleh imigran
Pantai Gading yang datang ke Prancis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif
dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Objek yang diteliti adalah komik
Aya de Yopougon volume 4, 5 dan 6 pada cerita kehidupan Innocent. Penelitian ini
memfokuskan pada kutipan percakapan yang diperkuat dengan potongan cerita
komik. Pertama, diuraikan beberapa konsep teori terkait terkait gegar budaya, konsep
imigran, kehidupan imigran di Prancis, konsep komik, konsep percakapan, konsep
sosiologi sastra, konsep strukturalisme genetik dan konsep teori reduksi data.
Untuk menganalisis gegar budaya pada imigran Pantai Gading di Prancis
dalam komik Aya de Yopougon karya Marguerite Abouet dan Clément Oubrérie,
data yang terkumpul diinterpretasikan dan dibahas menurut teori fase-fase gegar
budaya dari Hofstede. Fase tersebut dikelompokan menjadi 4 yakni Euforia, Gegar
Budaya, Akulturasi dan Stabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh Innocent dalam komik Aya de
Yopougon mengalami tiga dari empat fase gegar budaya yakni Euforia, Gegar budaya
dan Akulturasi. Fase Euforia pada diri Innocent ditandai oleh perasaan senang yang
berlebihan juga tingginya rasa keingintahuan ketika melihat teknologi dan nilai-nilai
menarik yang belum pernah ia temukan di negara asalnya, Pantai Gading. Fase gegar
budaya ditandai dengan adanya pertentangan dalam diri Innocent ketika dirinya
dihadapkan pada nilai-nilai budaya asalnya dan fase Akulturasi yang ditandai oleh
kemampuan beradaptasi Innocent yang berangsur membaik dan keinginannya untuk
kembali ke negara asalnya yang telah berkurang.
Kata kunci : gegar budaya, sosiologi sastra, Marguerite Abouet
Bibliografi : lembar 127-129
SS00011448 | SK 11448 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain