Text
Pembentukan karakter pada anak putus sekolah : studi kasus, pusat kegiatan anak sebagai Pendidikan Nonformal di Yayasan Sahabat Anak, Pegangsaan Jakarta Pusat
ABSTRAK
HENI YUHAENI. Pembentukan Karakter Pada Anak Putus Sekolah (Studi Kasus: Pusat Kegiatan Anak Sebagai Pendidikan Nonformal di Yayasan Sahabat Anak, Pegangsaan, Jakarta Pusat). Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi. Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peranan Pusat Kegiatan Anak dalam melaksanakan proses pembentukan karakter melalui kegiatan pembelajaran yang dilaksakanakan, serta memberikan gambaran perubahan perilaku pada anak setelah mendapatkan pembinaan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif dengan jenis penelitian studi kasus deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui oberservasi dan wawancara. Subjek penelitian ini berjumlah 17 orang, terdiri dari: 2 tokoh yang berpengaruh pada terbentuknya Pusat Kegiatan Anak, 1 orang koordinator pendidikan, 2 staff pendidikan sekaligus 3 pengajar yang terlibat langsung dalam proses pembentukan karakter, 7 siswa Pusat Kegiatan Anak, serta 1 orang tokoh masyarakat dan 1 orang tua sebagai triangulasi data. Penelitian ini juga menggunakan data pendukung berupa dokumentasi, website, maupun studi pustaka sebagai alat memperkuat data temuan di lapangan. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep pendidikan nonformal sebagai pelaksana pendidikan karakter dan sosialisasi dalam pembentukan karakter melalui kontruksi sosial Berger.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan dalam membentuk karakter anak putus sekolah di Pusat Kegiatan Anak dilakukan melalui 4 (empat) tahap yakni: tahap penyadaran, pencerahan, pemberdayaan serta pada akhirnya akan memperoleh gambaran perubahan perilaku. Program pendidikan yang dilaksanakan berbasis karakter, dengan menjadikan anak sebagai pusat pembelajar. Nilai-nilai yang menjadi target untuk ditanamkan kepada anak terdiri dari: kejujuran, tanggung jawab, toleransi, percaya diri, santun disiplin. Karakter yang berhasil terbentuk yakni tanggung jawab,santun, percaya diri, dan jujur. Walaupun perubahan tersebut belum maksimal. Nilai karakter yang masih sulit terbentuk yakni toleransi serta disiplin. Terbukti, anak terlihat masih sulit bertoleransi terhadap teman, serta seringkali melanggar peraturan. Kendala yang dihadapi oleh Pusat Kegiatan Anak dalam membentuk karakter terdiri dari faktor individu, rendahnya keterlibatan orang tua serta lingkungan yang tidak mendukung.
Kata Kunci: Pendidikan Nonformal, Pembentukan Karakter, Anak Putus Sekolah
Bibliografi : lembar 169-172
SS00011673 | SK 11673 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain