Text
Metafora dalam ulasan film pada rubrik hiburan kompas edisi minggu
ABSTRAK
IDA MURNIYATI. Metafora dalam Ulasan Film pada Rubrik Hiburan Kompas Edisi Minggu. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta. Juli 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang metafora dalam ulasan film pada rubrik hiburan Kompas edisi Minggu ditinjau berdasarkan bentuk metafora, jenis metafora, dan makna metafora yang muncul dalam ulasan film pada rubrik hiburan Kompas edisi Minggu. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan tabel analisis dan wacana dalam ulasan film. Fokus penelitian ini adalah metafora berdasarkan segi bentuk dan segi jenis. Berdasarkan segi bentuk meliputi empat kriteria analisis, yaitu 1) metafora nominatif subjektif, 2) metafora nominatif subjektif, 3) metafora predikatif, dan 4) metafora kalimat; sedangkan segi jenis meliputi empat kriteria analisis, yaitu 1) metafora bercitra antropomorfik, 2) metafora bercitra hewan, 3) metafora bercitra abstrak ke konkret, dan 4) metafora bercitra sinestesia. Selain itu, penelitian juga difokuskan pada makna metafora yang terdiri dari 1) makna substitusi dan 2) surplus makna. Hasil penelitian yang diperoleh dari tiga puluh tiga Kompas edisi Minggu terdapat 125 kalimat bermetafora. Dari 125 kalimat, dapat diketahui metafora dari segi bentuknya terdapat metafora nominatif subjektif sebanyak 3 buah (2,4%), metafora nominatif objektif sebanyak 28 buah (22,4%), metafora predikatif sebanyak 81 buah (64,8%), dan metafora kalimat sebanyak 11 buah (8,8%). Selain itu, dari segi jenisnya terdapat metafora bercitra antropomorfik sebanyak 16 buah (12,8%), metafora bercitra hewan sebanyak 18 buah (14,4%), metafora bercitra abstrak ke konkret sebanyak 57 buah (45,6%), dan metafora bercitra sinestesia sebanyak 7 buah (5,6%). Sementara itu, berdasarkan makna metafora, terdapat makna substitusi sebanyak 123 buah (98,4%), dan surplus makna sebanyak 2 buah (1,6%). Data tersebut menunjukkan kemunculan metafora predikatif dan metafora bercitra abstrak ke konkret lebih banyak digunakan dibandingkan dengan metafora dari segi bentuk dan jenis yang lainnya, karena metafora dengan pengalihan ungkapan yang abstrak ke ungkapan yang lebih konkret (abstrak ke konkret) dan metafora yang menduduki fungsi predikat merupakan metafora yang lebih sering digunakan oleh penulis dalam ulasan film pada rubrik hiburan Kompas edisi Minggu. Implikasi penelitian ini bagi pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP yakni diharapkan siswa dapat memahami metafora dari segi bentuk, jenis dan makna metafora, serta menggunakannya dengan kreatif dalam kehidupan sehari-hari.
Kata kunci: bentuk metafora, jenis metafora, makna metafora, ulasan film Kompas, pembelajaran siswa
Bibliografi : lembaran 123-124
SS00011596 | SK 11596 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.007) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain