Text
Alih kode dan campur kode dalam pengajaran bipa di sekolah bahasa TNI
ABSTRAK
RISKA IKHWANDA P. K. Alih Kode dan Campur Kode dalam Pengajaran
BIPA Di Sekolah Bahasa TNI. Skripsi. Jakarta: Program Studi Bahasa dan Sastra
Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang karena sering terjadinya
gejala bahasa berupa alih kode dan campur kode dalam pengajaran BIPA di
sekolah bahasa TNI yang menandakan bahwa dalam pengajaran BIPA di sekolah
tersebut masih terjadi kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
peristiwa alih kode dan campur kode yang terjadi dalam pengajaran BIPA di
sekolah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada BIPA tingkat dasar pada
tanggal 10 dan 11 Maret 2016 selama 10 jam pelajaran. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Instrumen dalam
penelitian adalah peneliti sendiri dibantu dengan alat perekam suara. Data-data
yang didapat dianalisis dengan tabel analisis kerja. Data yang dianalisis
merupakan peristiwa alih kode dan campur kode yang terjadi antara guru dan
siswa BIPA ketika pengajaran berlangsung. Dari hasil penelitian ditemukan 321
data alih kode dan 452 data campur kode yang berjenis alih kode dan campur
kode ke luar. Alih kode yang disebabkan karena penutur terdapat 91 data, mitra
tutur terdapat 225 data, perubahan topik terdapat 1 data, karena hal lain terdapat 4
data tetapi tidak ditemukan penyebab karena gengsi, hadirnya orang ketiga, dan
perubahan formal ke informal. Campur kode yang disebabkan karena ungkapan
yang ”pas” terdapat 29 data, kebiasaan dan kesantaian komunikasi terdapat 10
data, karena hal lain terdapat 413 data tetapi tidak ditemukan penyebab karena
kesamaan bahasa ibu. Implikasi dari penelitian ini terhadap pengajaran BIPA,
yaitu guru harus menggunakan berbagai metode dan media yang inovatif agar
memudahkan siswa dalam belajar dan mewajibkan siswa untuk selalu membawa
kamus ketika pengajaran berlangsung agar ketika ada kosakata dalam bahasa
Indonesia yang tidak diketahui mereka tidak beralih kode ataupun bercampur
kode, sehingga kedua gejala bahasa tersebut dapat dihindari.
Kata Kunci: alih kode, campur kode, pengajaran BIPA.
Bibliografi : lembar 94-95
SS00011689 | SK 11689 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain