Text
Gaya bahasa perintah dalam hadist Arba'in riwayat Imam An-Nawawi serta implikasinya terhadap pembelajaran ilmu balagah
ABSTRAK
Chairul Anwar . “ Gaya Bahasa Perintah dalam Hadits Arba’in Riwayat Imam An-Nawawi serta Implikasinya terhadap Pembelajaran Ilmu Balaghah. Jakarta: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta, Juli 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi yang jelas tentang bentukan dan makna kata perintah dalam hadits arba’in riwayat Imam An-Nawawi serta Implikasinya dalam pembelajaran Ilmu Balaghah bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis isi. Penelitian ini difokuskan pada Bentukan dan Makna Kata Perintah
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa Bentukan Kata Perintah dalam Hadits Arba’in Riwayat Imam An-Nawawi dibagi menjadi 3 yaitu (1) Fiil amr, penulis menemukan 39 bentukan kata perintah (79,59%) dan (2) Al- Mudhori Al-maqrun biLam al Amr, penulis menemukan 8 bentukan kata perintah (16,32%) (3) Isim Fiil Amr, penulis menemukan 2 bentukan kata perintah (4,08%). Dan masdar naaibul fiil amar tidak ditemukan.
Adapun makna dari fiil amr dalam Hadits Arba’in Riwayat Imam An-Nawawi terbagi menjadi dua yakni Haqiqi dan Majazi atau Balaghi. Pada Makna Haqiqi penulis menemukan 4 makna, dan Makna Majazi tersebar menjadi 3 makna yaitu: (1) Al-Irsyad 42 makna, (2) At-Tahdid 2 makna, (3) At-Takhyir sebanyak 1 makna.
Sedangkan implikasinya terhadap pembelajaran Ilmu Balaghah adalah hendaknya hadits arba’in riwayat Imam An-Nawawi yang mengandung di dalamnya bentukan dan makna kata perintah dimasukkan ke dalam materi pembelajaran bahasa Arab khususnya di dalam pembelajaran Ilmu Balaghah di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Jakarta agar dapat memperluas wawasan mahasiswa mengenai bahasa dan sastra Arab.
Bibliografi : lembar 42-44
SS00011916 | SK 11916 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.007) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain