Text
Hubungan daya ledak otot tungkai dan koordinasi mata dan kaki terhadap kecepatan tendangan dwi hurigi pada atlet kyorugi taekwondo Universitas Negeri Jakarta
Yurika Lastia, “HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN
KOORDINASI MATA DAN KAKI TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN
DWI HURIGI PADA ATLET KYORUGI TAEKWONDO UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA”. Skripsi Program Studi Pendidikan Kepelatihan,
Jurusan Olahraga Prestasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Negeri Jakarta 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Daya Ledak
Otot Tungkai dan Koordinasi Mata dan Kaki Terhadap Kecepatan Tendangan
Dwi Hurigi pada Atlet Kyorugi Taekwondo Universitas Negeri Jakarta.
Penelitian ini dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) dan Lab
Somatokinetika Kampus B Universitas Negeri Jakarta, dengan menggunakan
metode kuantitatif dengan teknik korelasi. Dimana daya ledak otot tungkai
menggunakan standing broad jump, koordinasi mata dan kaki menggunakan
quick trainer senoh dan kecepatan tendangan dwi hurigi menggunakan
metode kinovea. Pengambilan dan pengolahan data ini berlangsung pada
tanggal 3 juni 2016.
Diawali dengan menggunakan tes daya ledak otot tungkai, lalu tes
koordinasi mata dan kaki dan terakhir tes kecepatan tendangan dwi hurigi
pada atlet kyorugi taekwondo Universitas Negeri Jakarta yang aktif latihan
dan mengikuti pertandingan sebanyak 20 orang.
Hubungan antara daya ledak otot tungkai Terhadap Hasil kecepatan
Tendangan Dwi Hurigi dinyatakan oleh persamaan regresi Ŷ = 16.74 + 0.665
X1. Artinya hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi dapat diketahui atau
diperkirakan dengan persamaan regresi tersebut, jika variabel Daya Ledak
iii
Otot Tungkai (X1) diketahui. Hubungan antara Daya Ledak Otot Tungkai (X1)
terhadap hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi (Y) ditunjukan oleh koefisien
korelasi ry1 = 0,665. Dari uji keberartian koefisien korelasi diatas terlihat
bahwa t.hitung = 3.78 lebih Besar dari t,tabel = 1.73 berarti koefisienkorelasi
ry1= 0,665 adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang mengatakan
terdapat hubungan yang positif antara Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap
Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi diterima. Koefisien determinasi Daya
Ledak Otot Tungkai Terhadap hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi ry1²) =
0,442 hal ini berarti 44,2% Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi (Y) ditentukan
oleh Daya Ledak Otot Tungkai (X1).
Hubungan antara Koordinasi mata dan kaki Terhadap hasil Kecepatan
Ŷ = 17.95 + 0.641 X2. Tendangan Dwi Hurigi dinyatakan oleh persamaan
regresi Ŷ = 16.63 + 0.607 X2. Artinya hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi
dapat diketahui atau diperkirakan dengan persamaan regresi tersebut, jika
variabel Test Keseimbangan (X2) diketahui. Hubungan antara Koordinasi
Mata dan Kaki (X2) Terhadap hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi (Y)
ditunjukan oleh koefisien korelasi ry2 = 0,641. Koefisien korelasi tersebut
harus diuji terlebih dahulu mengenai keberartiannya, sebelum digunakan
untuk mengambil kesimpulan. Dari uji keberartian koefisien korelasi diatas
terlihat bahwa t.hitung = 3.54 lebih Besar dari ttabel = 1.73 berarti
koefisienkorelasi ry1= 0.641 adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis
yang mengatakan terdapat hubungan yang positif antara Koordinasi Mata
dan Kaki terhadap hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi diterima. Koefisien
determinasi Hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi dengan Koordinasi Mata
dan Kaki (ry2²) = 0.641 hal ini berarti bahwa 64.1 % hasil Kecepatan
Tendangan Dwi Hurigi ditentukan oleh Koordinasi Mata dan Kaki (X2).
Hubungan antara Daya Ledak Otot Tungkai (X1) dan Koordinasi Mata
dan Kaki Terhadap Hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi (Y) ) dinyatakan
oleh persamaan regresi Ŷ = 2.985 + 0.490 X1 + 0.450 X2. Sedangkan
iv
hubungan antara ketiga variabel tersebut dinyatakan oleh koefisien korelasi
ganda Ry1-2 = 0.784 Koefisien korelasi ganda tersebut, harus di uji terlebih
dahulu mengenai keberartiannya sebelum digunakan untuk mengambil
kesimpulan. Uji keberartian koefisien korelasi di atas terlihat bahwa F.hitung
= 4.45 lebih besar dari F.tabel = 4.45 yang berarti koefisien korelasi ganda
tersebut Ry1-2 = 0.851 adalah signifikan. Dengan demikian hipotesis yang
mengatakan terdapat hubungan yang Positif antara Daya Ledak Otot Tungkai
dan Koordinasi Mata dan Kaki terhadap hasil Kecepatan Tendangan Dwi
Hurigi di dukung oleh data penelitian, yang berarti meningkatnya Daya Ledak
Otot Tungkai dan Koordinasi Mata dan Kaki maka akan meningkat pula hasil
Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi. Koefisien determinasi (Ry1.2.)2 = 0.615 hal
ini berarti bahwa 61.5% hasil Kecepatan Tendangan Dwi Hurigi ditentukan
oleh Daya Ledak Otot Tungkai dan Koordinasi Mata dan Kaki secara
bersama-sama.
Bibliografi : lembar 58-59
SS00010558 | SK 10558 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.06.2016.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain