Text
Strategic planning PT Aetra air Jakarta dalm pengelolaan air minum : studi deskriptif teoretik tahun 2016
RINGKASAN
Proses penyediaan air oleh perusahaan penyedia air minum baik
swasta atau milik pemerintah semisal Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM), sangat tergantung pada kondisi dan permasalahan sumber air baku
yang tersedia. Manusia cenderung memanfaatkan air secara berlebihan
dalam dan tidak mempertimbangkan keberlanjutan/kelestariannya, sehingga
membuat kondisi sumber air baku semakin menurun, terutama yang berasal
dari air permukaan seperti sungai.
PT Aetra Air Jakarta yang lebih dikenal dengan PT Aetra, merupakan
satu dari dua operator perusahaan air swasta yang bertugas menyediakan air
bersih terhadap masyarakat Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. PT Aetra
bertanggung jawab untuk mengelola, mengoperasikan, memelihara, serta
melakukan investasi untuk mengoptimalkan, menambah dan meningkatkan
pelayanan air bersih di wilayah operasional PT Aetra. Wilayah operasional PT
Aetra adalah sebelah timur sungai Ciliwung meliputi sebagian wilayah Jakarta
Utara, sebagian wilayah Jakarta Pusat, dan seluruh wilayah Jakarta Timur
dengan cakupan pelayan 59,92 %.
Strategy planning dan management PT Aetra bukan hanya aspek
teknis saja namun juga dari aspek non teknis (program, anggaran, prosedur),
termasuk sumberdaya manusia (karyawan) karena keterkaitannya yang tidak
dapat dipisahkan. Bentuk perencanaan dan pengelolaan yang dibuat oleh
manajemen PT Aetra, harus dirancang berlandaskan strategi pembangunan
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Tujuannya agar pembangunan
dapat terus berlangsung, dan sumberdaya alam mampu dilestarikan secara
berkesinambungan. Konsep ini disebut dengan sustainable development
(pembangunan berwawasan lingkungan) yang mempertimbangkan aspekaspek
sosial, ekonomi, dan “environmental goals”.
iii
Analisis data bersifat deskriptif kualitatif. Kegiatan dalam penelitian
yaitu mendeskripsikan kondisi di lapangan terkait strategic planning dalam
pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau universal access
tahun 2019 yang berpedoman pada peraturan pemerintah tentang
penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum. Penelitian
dilakukan dengan metode komparatif, dimana dalam penelitian
membandingkan antara teori dengan kenyataan di lapangan serta kemudian
diambil kesimpulan bagaimana strategy planning diimplementasikan. Data
yang didapatkan baik primer maupun sekuder digunakan untuk
menganalisis/membandingkan tahapan dalam strategic planning yang
diterapkan oleh PT Aetra sesuai konsep sustainable development. Analisis
juga dilakukan dengan menggunakan SWOT untuk mengetahui dan menguji
kekuatan dan kelemahan internal, serta kesempatan dan ancaman eksternal.
PT Aetra merupakan suatu brand untuk pengelola dan penyedia air
minum dengan tujuannya yaitu meningkatkan kualitas dalam sarana
penyediaan air minum berkualitas dan memberikan pelayanan terbaik. PT
Aetra dalam menjalankan usaha pelayanan air minum berusaha untuk
melakukan perubahan pada perusahaan dengan menyatukan, memberi
inspirasi, dan memberi motivasi pada seluruh jajaran karyawannya dalam
meningkatkan komunikasi dengan para pelanggannya demi meningkatnya
kualitas hidup pelanggan dan masyarakat secara umum.
PT Aetra sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha
pengelolaan dan perencanaan (Strategy Planning and Management) air
minum kepada masyarakat, tentu saja sangat membutuhkan air baku
khususnya dengan kualitas sesuai standar. Konsep sustainable development
menjadi dasar dalam penetapan strategy planning and management.
Berdasarkan konsep tersebut, PT Aetra selalu berusaha agar terjadi
keseimbangan terhadap aspek lingkungan, sosial dan ekonomi, yang berarti
PT Aetra selalu menyeimbangkan antara usaha mendapatkan keuntungan
iv
(profit) dari pengembangan pelayanan air minum dengan konservasi
lingkungan dan tidak mengorbankan kebutuhan sosial masyarakat.
Saat ini, aspek lingkungan yaitu ketersediaan air baku untuk air minum
sangat sulit didapatkan. Perubahan iklim yang terjadi berdampak pada
perubahan musim saat ini sulit diprediksi, sehingga menyebabkan dampak
pada fluktuasi kualitas air. Kualitas air pada saat bulan basah dan bulan
kering akan berbeda sehingga dibutuhkan bentuk pengelolaan dan
perencanaan yang berbeda pula. Hal inilah yang menyebabkan PT Aetra
harus memiliki strategy planning and management terkait lingkungan dengan
berpedoman pada konsep sustainable development
Hasil wawancara yang dilakukan kepada masyarakat pelanggan air
dari Aetra didapatkan lebih dari 75% pelanggan mendapatkan air yang bagus
baik pada bulan basah dan bulan kering. Pelanggan sebanyak 90%
mendapatkan air yang cukup sesuai dengan kebutuhan setiap hari.
Kontinuitas pengaliran air selama 24 jam didapatkan oleh 100% pelanggan.
Hasil wawancara didapatkan 80% pelanggan puas dengan pelayanan air dari
segi 3K (kualitas, kuantitas, kontinuitas).
PT Aetra dalam pelayanan air minum selalu mengedepankan
pelayanan prima. Sebagai bentuk komitmennya PT Aetra sebagai suatu
perusahaan selalu menetapkan bagaimana strategi perencanaan dan
pengelolaan air minum dalam suatu rapat kerja tahunan. Rapat kerja tahunan
PT Aetra akan menghasilan perencanaan bisnis tahun berikutnya. Dalam
rapat kerja tersebut, penetapan perencanaan kedepan selalu berdasarkan
visi, misi dan nilai-nilai perusahaan. Perencanaan juga berdasarkan pada
kebijakan dan peraturan yang ada serta hasil evaluasi selama tahun berjalan
dan tahun sebelumnya.
PT Aetra sebagai perusahaan besar telah memahami dan mengikuti
tahapan-tahapan sesuai teori strategy planning yaitu sejak environmental
scanning, strategy formulation, strategy implementation, dan evaluation and
v
control. PT Aetra juga sudah memperhatikan dampak terhadap lingkungan
dan social masyarakat dengan mengadakan berbagai kegiatan dalam rangka
konservasi terhadap lingkungan dan air. Konsep seperti ini sesuai dengan
konsep pembangunan berkelanjutan. Sebagai suatu perusahaan yang
memperhatikan faktor dan dampak lingkungan seperti perubahan musim,
maka PT Aetra juga seharusnya dapat memasukkan perubahan musim
sebagai bahan kajian untuk penentuan besar biaya pengelolaan air.
PT Aetra dalam menetapkan perencanaan lingkungan selalu
melakukan evaluasi. Hasil evaluasi kemudian akan dijadikan dasar
pencapaian target perusahaan dan dalam melakukan perbaikan dan yang
paling penting adalah usaha peningkatan (Act) pencapaian target hingga
perusahaan mendapat target maksimal. Program monitoring juga dibuat PT
Aetra untuk mencari informasi apakah dalam usaha pengolahan air minum
mencemari lingkungan atau tidak. Program monitoring yang dilakukan
diimbangi dengan adanya perbaikan dan peningkatan teknologi baru dan
update ketersediaan informasi baru sehingga usaha pengurangan beban
limbah yang dihasilkan dapat tercapai. Pada akhirnya lingkungan dapat
terjaga kelestariannya untuk generasi yang akan datang dan konsep
sustainable development menjadi landasan perusahaan dalam menetapkan
strategy planning.
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode substitusi dan
eliminasi didapatkan biaya pengolahan air pada bulan kering sebesar Rp.
3.002.816,75,- dan biaya pengolahan pada bulan basah sebesar Rp.
1.381.316,75,-. Dengan demikian disimpulkan bahwa semakin banyak bulan
kering membuat biaya pengolahan semakin besar dibandingkan dengan
bulan basah. Sehingga dengan kecenderungan pada tahun 2017 bulan
kering sebanyak 5 bulan dan bulan basah sebanyak 7 bulan maka Total
biaya yang akan dikeluarkan untuk melakukan pengolahan air pada tahun
2017 adalah Rp. 24.683.301,-.
Bibliografi : lembar 12-121
TM00002169 | TM 2169 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain