Text
Pengemasan tari mambri di sanggar nayak anjungan provinsi Papua Taman Mini Indonesia Indah
ABSTRAK
Wenni Ayuningtyas. 2016. Pengemasan Tari Mambri Di Sanggar Nayak
Anjungan Provinsi Papua TMII. Skripsi, Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa
Dan Seni, Universitas Negeri Jakarta.
Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai
pertunjukan tari Mambri yang dikemas tidak hanya sebagai objek wisata
melainkan agar dapat dinikmati oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun.
Intensitas waktu yang lebih tinggi terhadap pertunjukan tari Mambri dibandingkan
dengan tari Papua lainnya yang dikelola dan dikembangkan di Anjungan Provinsi
Papua TMII menunjukan bahwa pengemasan terhadap tari Mambri memiliki daya
tarik tersendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan mendeskripsikan
data mengenai Pengemasan Tari Mambri di Sanggar Nayak yang berlokasi di
Anjungan Provinsi Papua TMII.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deskriptif analitik, yaitu menguraikan objek sekaligus
menganalisisnya. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, pengamatan,
studi pustaka dan studi dokumen. Teknik pemeriksaan keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi sumber, metode dan teori. Adapun teori yang
digunakan dalam skripsi ini adalah teori pengemasan seni menurut R.M.
Soedarsono, yaitu tiruan dari aslinya, versi singkat atau padat, dikesampingkan
nilai primernya, penuh variasi, disajikan dengan menarik, dan murah harganya.
Pengemasan yang dilakukan oleh sanggar Nayak di Anjungan Provinsi
Papua TMII terhadap tari Mambri, yaitu menjadikan tari Perang dan tari Mambri
sebagai pijakan, menyingkat waktu pertunjukan yang pada awalnya 7-10 menit
menjadi 3-5 menit; meniadakan adegan penggambaran ritual perdamaian perang
dan penobatan kepala suku; menambah variasi dengan perbedaan beberapa bagian
bentuk penyajian tari Mambri yang dibawakan oleh penari anak-anak dan penari
dewasa; disajikan dengan menarik karena mengemas tari Mambri dengan adegan
tambahan penggambaran suasana perkampungan sebelum perang, menggunakan
tata rias dan busana khas etnik Papua, pihak pengelola juga mampu menghadirkan
orang Papua asli dalam setiap pertunjukannya; murah harganya karena tari
Mambri dapat ditampilkan kapanpun dan dimanapun tanpa menunggu waktu
tertentu dan juga melibatkan masyarakat pendukung seperti pada pertunjukan tari
di Papua yang dilaksanakan pada acara-acara tertentu seperti festival budaya.
Berdasarkan hasil interpretasi terhadap data maka diperoleh kesimpulan
bahwa pengemasan terhadap tari Mambri di sanggar Nayak Anjungan Provinsi
Papua TMII memiliki daya tarik tersendiri dalam pertunjukannya sehingga
mampu ditampilkan kepada masyarakat umum tanpa melupakan budaya yang
melekat pada kesenian tersebut.
Kata Kunci : Seni Kemasan, Seni Pertunjukan, Tari Mambri, Wisata Budaya
Bibliografi : lembar 137-138
SS00010958 | SK 10958 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.02.2016.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain