Text
Pengaruh keterbukaan diri terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang belum memiliki anak
Umdatul Qori
Pengaruh Keterbukaan Diri terhadap Kepuasan Pernikahan pada Pasangan Suami
Istri yang Belum Memiliki Anak.
Skripsi
Jakarta : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Jakarta, 2016.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
keterbukaan diri terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan yang belum
memiliki anak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 orang yang
terdiri dari 30 pasangan suami istri yang telah menikah selama 3 tahun atau lebih
namun belum memiliki anak. Penelitian ini dilakukan di Indonesia. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Penelitian ini menggunakan 2 buah skala psikologi yang
dikonstruk sendiri oleh penulis berdasarkan teori kepuasan pernikahan oleh Blaine J.
Fowers and David H. Olson serta teori keterbukaan diri oleh Judy Pearson. Teknik
analisis data dalam penelitian ini menggunakan Rasch model dari Winstep,
sedangkan uji hipotesis menggunakan SPSS v.16.00 yang terdiri dari uji normalitas
dengan teknik chi-square, uji linearitas dan uji regresi dengan menggunakan analisis
regresi satu prediktor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
keterbukaan diri terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang
belum memiliki anak sebesar 37,5% dengan signifikansi sebesar 0,000 (sig ≤ 0,05).
Berdasarkan analisis data demografi dapat diketahui bahwa rata-rata subyek yang
memiliki keterbukaan diri tinggi akan merasakan kepuasan pernikahan yang tinggi
pula. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keterbukaan diri memiliki pengaruh
positif terhadap kepuasan pernikahan pada pasangan suami istri yang belum
memiliki anak.
Kata kunci: Keterbukaan diri, kepuasan pernikahan.
Bibliografi : lembar 75-77
SS00010881 | SK 10881 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.01.2016.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain