Text
Penerjemahan idiom dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia : penelitian analisis isi pada novel Diary of a Wimpy Kid karya Jeff Kinney
RINGKASAN
Menerjemahkan adalah mereproduksi atau mengungkapkan kembali pesan bahasa sumber (Bsu) ke dalam Bahasa Sasaran (Bsa), baik dalam hal makna maupun gaya bahasa . Menurut Nida dan Taber tujuan utama penerjemahan adalah mewujudkan penerjemahan yang sepadan. Kesepadanan bukan berarti kesamaan dalam bentuk, melainkan kesamaan pesan yang diterima, di satu pihak oleh penerima dalam Bsu dan di lain pihak oleh penerima dalam Bsa. Perbedaan sistem dan struktur bahasa serta budaya yang melatarbelakangi baik Bsu maupun Bsa sering menimbulkan masalah dalam proses penerjemahan. Salah satu masalah dalam penerjemahan adalah penerjemahan idiom.
Idiom merupakan ungkapan berupa gabungan kata-kata yang maknanya tidak dapat ditelusuri dari makna unsur-unsur pembentuknya. Makna idiom juga tidak dapat diramalkan dari makna unsur-unsur pembentuknya, baik secara leksikal maupun gramatikal. Seperti contoh kata menjual dalam frasa verbal bahasa Indonesia menjual rumah, secara gramatikal bermakna ‘yang menjual menerima uang dan yang membeli menerima rumah’. Tetapi kata menjual dalam menjual gigi tidak memiliki makna seperti itu, melainkan bermakna tertawa dengan keras. Jadi, makna yang dimiliki bentuk menjual gigi itu disebut makna idiomatikal.
Idiom banyak digunakan dalam berbagai karya literatur seperti cerita pendek atau novel. Salah satunya adalah novel Diary of A Wimpy Kid yang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dunia salah satunya yaitu bahasa Indonesia. Dalam novel ini terdapat banyak idiom bahasa Inggris yang kemudian dicoba untuk diterjemahkan dengan idiom yang ada dalam bahasa Indonesia. Novel Diary of A Wimpy Kid karya Jeff Kinney diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Diari Si Bocah Tengil oleh Ferry Halim.
iii
Dalam proses menerjemahkan idiom bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, kadang-kadang memang tidak dapat dihindari adanya hasil penerjemahan idiom yang berbeda dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Terkadang hal tersebut menjadi tuduhan bahwa penerjemah telah menerjemahkan idiom secara asal. Sesungguhnya pada kenyataannya memang terdapat beberapa kesulitan yang ditemukan dalam menerjemahkan idiom. Ditambah lagi bentuk idiom bahasa Inggris dan bentuk idiom bahasa Indonesia juga memiliki perbedaan. Hal ini membuat peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana penerjemahan idiom dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini bertujuan mengungkap empat permasalahan utama dalam penerjemahan, yaitu tipe penerjemahan idiom, strategi penerjemahan idiom, kesepadanan penerjemahan idiom, dan penyimpangan makna dalam penerjemahan idiom. Data dalam penelitian diperoleh dari novel sumber dan novel terjemahan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tipe penerjemahan idiom menurut Nida dan Taber, teori strategi penerjemahan menurut Mona Baker, teori kesepadanan menurut Nida dan Taber, dan teori penyimpangan makna dalam penerjemahan idiom.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerjemah menggunakan lima strategi penerjemahan idiom. Hasil penelitian ini menunjukkan pula adanya perbedaan bentuk idiom dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan budaya dan padanan makna idiom antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Ditinjau dari aspek kesepadanan dalam terjemahan, kesepadanan formal lebih mendominasi daripada kesepadanan dinamis. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai tambahan informasi dan referensi bagi siapa saja yang ingin memperdalam kajian penerjemahan terutama penerjemahan idom bahasa Inggris. Bibliografi :lembar 203-204
TM00002202 | TM 2202 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.01) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain