Text
Pengaruh beban kerja dan burnout (kejemuan kerja) terhadap intensi turnover guru Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) di sekolah bercirikan agama Buddha di DKI Jakarta
RINGKASAN
Guru sebagai tenaga pendidik sekaligus ujung tombak dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun pada kenyataannya masih begitu banyak permasalah yang terjadi pada tenaga guru, salah satunya adalah keinginan seorang guru untuk meninggalkan pekerjaannya (intensi turnover). Menurut Kim, H dan M. Stoner, “turnover intention occours when the employee seeks other employement”. Berdasarkan definisi tersebut menjelaskan bahwa Intensi turnover terjadi ketika pegawai mencari pekerjaan lain. Ada beberapa faktor yang berpengaruh positif terhadap intensi turnover diantaranya adalah beban kerja dan kejenuhan kerja. Menurut Bubb dan Earley, “workload is the major reason cited by teachers for leaving the profession”. Intensi turnover atau keinginan untuk meninggalkan pekerjaan yang dialami oleh guru dipengaruhi oleh faktor utamanya adalah adanya beban kerja yang berlebihan. Beban kerja yang tidak proporsional dapat mengakibatkan terjadinya intensi turnover. Selain beban kerja juga kejenuhan kerja berpengaruh dengan intensi turnover, seperti halnya menurut James L. Gibson, “Burnout is linked higher levels of absenteeism and turnover, as well as reduced job performance”. Bahwa intensi turnover yang dialami oleh seorang guru karena adanya kejenuhan dalam bekerja, rutinitas dalam bekerja, melakukan persiapan sampai pada evaluasi pembelajaran, serta mengajar melebihi jam standar mengajar karena pertimbangan-pertimbangan itulah seorang guru berkeinginan untuk meninggalkan pekerjaanya. Dengan demikian intensi turnover adalah keinginan guru untuk meninggalkan pekerjaannya atas pertimbangan tertentu secara sadar dan terencana. Penelitian ini menggunakan metode survai dengan pendekatan kuantitatifkausal dengan menggunakan analisis jalur (pathanalysis). Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh guru pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sekolah bercirikan Agama Buddha di DKI Jakarta, dengan jumlah guru
iv
110. Dengan rumus Slovin dengan menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling) diperoleh sampel sebanyak 92 guru. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah statistik diskriptif dan statistik inferensial. Data dikumpulkan menggunakan koesioner yang sebelumya telah diuji coba. Berdasarkan hasil uji coba, variabel intensi turnover diukur menggunakan 30 pertanyaan dengan koefisien reliabilitas 0,967. Variabel beban kerja di ukur menggunakan 30 butir pertanyaan dengan koefisen reliabelitas 0,974. Kemudian variabel kejenuhan kerja diukur menggunakan 32 butir pertanyaan dengan koefisien reliabiltas sebesar 0,950. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif beban kerja terhadap intensi turnover dengan koefisien korelasi (r13) sebesar 0,440 dan koefisien jalur (p31) sebesar 0,339. Hal tersebut menunjukan bahwa semakin tinggi tinggkat beban kerja maka semakin tinggi pula intensi turnover guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sekolah bercirikan Agama Buddha di DKI Jakarta. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif kejenuhan kerja terhadap intensi turnover dengan koefisien korelasi (r23) sebesar 0,427 dan koefisien jalur (p32) sebesar 0,320. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tinggkat kejenuhan kerja guru maka semakin tinggi pula intensi turnover guru Sekolah Menegah Pertama (SMP) di sekolah bercirikan Agama Buddha di DKI Jakarta. Kemudian Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif beban kerja terhadap kejenuhan kerja dengan koefisien korelasi (r12) sebesar 0,316 dan koefisien jalur (p21) sebesar 0,316. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi pula tingkat kejenuhan kerja guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di sekolah bercirikan Agama Buddha di DKI Jakarta. Dengan demikian terdapat pengaruh langsung beban kerja dan kejenuhan kerja terhadap intensi turnover. Implikasi dari penelitian ini adalah pimpinan dalam hal ini yayasan dan
v
kepala sekolah perlu melakukan manajemen beban kerja yang lebih proporsional dan profesional selain itu juga yayasan dan kepala sekolah perlu menciptakan suasana dan iklim kerja yang baik dan menyenangkan serta perlu melakukan pendekatan secara Agama Buddha dengan melakukan pembiasaan meditasi guna meminimalisir kejenuhan kerja yang juga berdampak pada inetnsi turnover guru.
Bibliografi : lembar 112-114
TM00002204 | TM 2204 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.01) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain