Text
Pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap kualitas kerja guru SMA swasta zona I di wilayah Jakarta Utara
RINGKASAN
Sekolah dalam mencapai tujuan seringkali dihadapkan pada hambatan-hambatan berupa rendahnya kualitas kerja guru ditandai masih ada beberapa sekolah jumlah guru yang mengajar sangat sedikit (tidak sesuai dengan jumlah jam mengajar normalnya), efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan, masih ada guru yang kurang terlibat dalam kegiatan sekolah. Lebih jauh dijelaskan bahwa dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas masih banyak menghadapi tantangan di lapangan misalnya masih adanya kepala sekolah yang memiliki kepemimpinan transformasional yang masih rendah, misalnya sulit mengambil keputusan, acuh tak acuh dengan permasalahan yang ada, kurang motivasi guru dalam meningkatkan kualitas diri atau pembelajaran, serta masih banyak guru yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengajar. Hal ini sejalan apa yang dinyatakan oleh Bass and Avolio yang dikutip oleh Peter G.Northouse, “Bass and Avolio suggested that transformational leadership canbe taught to people at all levels in an organization and that it can positively affect a firm's performance. It can be used in recruitment, selection and promotion, and training and development. It can also be used in improving team development, decision-making groups, quality initiatives, and reorganizations”. Lebih lanjut Bass mengutip dari John D. (Jack) Rudnick, Jr, bahwa, “by helping people worktoward their goals in this way, transformational leaders can improve the quality of human conduct throughout an organization”. Hal ini diperkuat lagi Blunt, Blunt & Jones seperti yang dikutip oleh Timothy Dweylan Wilson, “these five items will help measure perceptions in the current work environment, thus providing a compensatory view into how transformational leadership impacts the work environment across cultures internationally, regionally, and locally”. The
secondary effect of understanding transformational leadership in the public sector isto understand the correlation to the work environment in a collectivist and high power distance society, such as East Africa”. Ingin mengkaji secara ilmiah apakah kepemimpinan transformasional dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kualitas kerja guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan pendekatan kuantitatif. Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian adalah guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Zona I Jakarta Utara dengan jumlah sampel sebanyak 91 guru. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah diujicoba. Berdasarkan hasil uji coba, variabel kualitas kerja diukur menggunakan 31 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,929, variabel kepemimpinan transformasional diukur menggunakan 34 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,946, variabel lingkungan kerja diukur menggunakan 30 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,966. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan jalur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kualitas kerja menunjukkan nilai koefisien korelasi 0,578 dan koefisien jalur 0,422. Ini berarti semakin tinggi tingkat kepemimpinan transformasional kepala sekolah mengakibatkan peningkatan kualitas kerja guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Zona I Jakarta Utara. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh lingkungan kerja terhadap kualitas kerja menunjukkan nilai 0,604 dan koefisien jalur 0,460. Sehingga terdapat pengaruh langsung positif lingkungan kerja kualitas kerja. Artinya semakin tinggi lingkungan kerja akan mengakibatkan peningkatan kualitas kerja guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Swasta Zona I Jakarta Utara. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap lingkungan kerja menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,340 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,340. Peningkatan tingkat kepemimpinan
transformasional kepala sekolah mengakibatkan peningkatan lingungan kerja pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Zona I Jakarta Utara. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah kualitas kerja dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, aman, nyaman dan menyenangkan. Bibliografi : lembar 131-134
TM00002205 | TM 2205 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain