Text
Pengaruh stres dan kepuasan kerja terhadap kemangkiran (absenteeism) pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Provinsi Sumatra Barat
RINGKASAN
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat sebagai suatu lembaga pendidikan dituntut untuk mampu menghadapi tantangan dan masalah dalam pengelolaan lembaga yang berkualitas, termasuk masalah kemangkiran pegawai. Hal ini mengingat pegawai merupakan salah satu komponen lembaga yang memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Perilaku pegawai dalam bekerja yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang terlihat dari kegagalan untuk melaporkan pekerjaan atau tetap bekerja sesuai jadwal, kegagalan dari menyelesaikan tugas sesuai jadwal dan ketidakhadiran pada jam kerja disebut dengan kemangkiran. Hal ini sejalan dengan penjelasan Anderson bahwa, “defines absenteeism as ‘the failure to report for scheduledwork’ Martocchio and Harrison define it as ‘an individual’s lack of physical presence at a given location and time when there is a social expectation for him or her to be there.’thus, absence is the logical opposite of attendance.” Kemangkiran didefenisikan sebagai kegagalan untuk melaporkan pekerjaan yang telah terjadwal. Kemangkiran juga didefenisikan sebagai kelemahan individu dalam hal kehadiran pada tempat dan waktu yang telah ditentukan di saat ada harapan sosial bahwa mereka bisa hadir. Oleh karena itu, kemangkiran merupakan lawan dari kehadiran. Kepuasan kerja seorang pegawai mempengaruhi kemangkiran yang terjadi. Pada saat pegawai menilai pekerjaan dapat memberikan kesenangan dan memberi hasil yang dinilai memuaskan, maka pegawai akan lebih semangat dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya semangat bekerja inilah pegawai dapat menekan tingkat kemangkirannya. Moorhead dan Griffin yang menyatakan bahwa,”satisfied employee tends to be absent less often, to make positive contributions and to stay with the organization. In contrast, a dissatisfied employee may be absent more often, may experience
iii
stress that disrupts coworkers, and may be continually looking for another job.” Menurut Moorhead dan Griffin, pegawai yang puas dengan pekerjaannya cenderung jarang mangkir dari pekerjaannya, memberikan kontribusi yang positif dan loyal dengan organisasi/ lembaga tempat bekerja. Kondisi ini berbeda dengan pegawai yang tidak puas dengan pekerjaannya. Pegawai yang tidak puas dengan pekerjaannya akan lebih sering mangkir, mengalami stres yang mengganggu pekerjaannya dan mungkin berlanjut mencari pekerjaan lain. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja dapat mempengaruhi kemangkiran pegawai. Kemangkiran juga direduksi dengan adanya stres. Personil organisasi yang mengalami stres disebabkan oleh berbagai hal. Pemicu stres diantaranya adalah rasa tidak nyaman seseorang yang bekerja di bawah tekanan dari pimpinan dan masalah pribadi yang dialaminya di dalam maupun di luar organisasi. Jika seseorang mengalami stres yang tidak mampu dikelolanya dengan baik maka akan mengalami penurunan hasil kerja, ketidakpuasan, dan tidak jarang berujung pada kemangkiran dan turnover. Menurut George dan Jones,”highly stressed employees tend to have a more negative outlook on various aspects of their jobs and organizations and are more likely to have low levels of job satisfaction and organizational commitment.” George dan Jones berpendapat bahwa pegawai dengan tingkat stres yang tinggi cenderung memiliki pandangan yang negatif pada berbagai aspek pekerjaan mereka dan organisasi dan memiliki kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang lebih rendah. Maka dari itu peneliti ingin mengkaji secara ilmiah apakah stres dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kemangkiran pegawai. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan analisis kuantitatif-kausal. Hasil uji coba instrumen kemangkiran dari 31 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 29 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,936. Hasil uji coba instrumen stres dari 41 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 32
iv
butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,921. Hasil uji coba instrumen kepuasan kerja dari 43 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 32 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,942. Analisis data penelitian dilakukan dengan statistik deskriptif dan statistik differensial. Pengujian persyaratan analisis dilakukan uji normalitas galat taksiran dengan menggunakan teknik liliefors dan uji linearitas. Pengujian hipotesis dengan teknik regresi, korelasi sederhana. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel bebas terhadap variabel terikat tercermin koefisien jalur. Hasil pembuktian hipotesis pertama terdapat pengaruh lansung negatif stres terhadap kemangkiran. Koefisien korelasi antara stres dengan kemangkiran sebesar r13=0,457 dengan koefisien jalur (p31) sebesar 0,344. Pembuktian hipotesis kedua terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kemangkiran. Koefisien korelasi antara kepuasan kerja dengan kemangkiran sebesar r23= -0,454 dengan koefisien jalur (p32) sebesar -0,339. Pembuktian hipotesis ketiga terdapat pengaruh stres terhadap kepuasan kerja. Koefisien korelasi antara stres dengan kepuasan kerja sebesar r12= -0,334 dengan koefisien jalur (p21) sebesar -0,334. Dari ketiga pembuktian hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung positif stres terhadap kemangkiran. Artinya, peningkatan stres mengakibatkan peningkatan kemangkiran pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Terdapat pengaruh langsung negatif kepuasan kerja terhadap kemangkiran. Artinya, peningkatan kepuasan kerja mengakibatkan penurunan kemangkiran pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Terdapat pengaruh langsung negatif stres terhadap kepuasan kerja. Artinya, peningkatan stres mengakibatkan penurunan kepuasan kerja pegawai Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Bibliografi : lembar 121-123
TM00002212 | TM 2212 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.01) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain