Text
Pengaruh kepribadian dan pembelajaran organisasi terhadap komitmen organisasi guru SMP Negeri Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur
RINGKASAN
Sekolah dalam mencapai tujuan seringkali dihadapkan pada hambatanhambatan berupa rendahnya komitmen guru ditandai dengan masih adanya kecenderungan guru yang sering keluar dan meninggalkan tugas-tugas, datang terlambat, masih ada guru yang kurang terlibat dalam kegiatan sekolah. Lebih jauh dijelaskan bahwa dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas masih banyak menghadapi tantangan di lapangan misalnya masih adanya guru yang memiliki karakter kurang baik, misalnya sikap kurang peduli, sulit untuk bekerja sama dengan rekan kerja, kurangnya motivasi guru dalam meningkatkan kapasitas diri, serta masih ada guru yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum mengajar. Hal ini sejalan apa yang dinyatakan oleh Colquitt, et.al, “conscientiousness has a moderate positive effect on commitment. Conscientiousness employees have higher levels of Affective commitment and higher levels of Normative commitment. Conscientiousness has no effect on continous commitment.” Jasson A. Colquitt, et. al menyatakan, “learning has a weak positive effect on commitment. Employees who gain more knowledge and skill tend to have slightly higher levels of affective commitment. Not much is known about the impact of learning on continuance or normative commitment”. Hal ini diperkuat lagi oleh McShane dan Glinow yang menyatakan, “organizational learning heavily dependent on individual learning, but the capacity to acquire, share, and use knowledge means that companies establish systems, structures, and organizational values that support the knowledge management process”. Maka dari itu peneliti ingin mengkaji secara ilmiah apakah kepribadian dan pembelajaran organisasi berpengaruh terhadap komitmen organisasi guru. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan pendekatan kuantitatif. Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian adalah guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan
iv
Pulogadung Jakarta Timur dengan jumlah sampel sebanyak 132 guru. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah diujicoba. Berdasarkan hasil uji coba, variabel komitmen organisasi diukur menggunakan 35 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,964, variabel kepribadian diukur menggunakan 33 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,943, variabel pembelajaran organisasi diukur menggunakan 33 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,931. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan jalur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh kepribadian terhadap komitmen organisasi menunjukkan nilai rhitung 0,639 dan koefisien jalur 0,482. Ini berarti semakin tinggi tingkat kepribadian guru mengakibatkan peningkatan komitmen organisasi guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh pembelajaran organisasi terhadap komitmen organisasi menunjukkan nilai rhitung 0,579 dan koefisien jalur 0,379. Sehingga terdapat pengaruh langsung positif pembelajaran organisasi terhadap komitmen organisasi. Artinya semakin tinggi pembelajaran organisasi mengakibatkan peningkatan komitmen organisasi guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh kepribadian terhadap pembelajaran organisasi menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,414 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,414. Ini peningkatan tingkat kepribadian mengakibatkan peningkatan pembelajaran organisasi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Kecamatan Pulogadung Jakarta Timur. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah komitmen organisasi dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kepribadian dan pembelajaran organisasi.
Bibliografi : lembar 124-126
TM00002192 | TM 2192 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.01) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain