Text
Studi adaptasi sosial pada sistem kekerabatan Mangain di Kecamatan Senen Jakarta Pusat.
ABSTRAK
Ade Putri (4315126762). Studi Adaptasi Sosial Pada Sistem Kekerabatan Mangain
Di Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Skripsi, Jakarta: Program Studi Pendidikan
Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adaptasi sosial pada sistem
kekerabatan Mangain di Kecamatan Senen Jakarta Pusat. Penelitian ini dilaksanakan
di Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada bulan Maret - Desember 2016. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif. Informan penelitian adalah Pendeta HKBP, Pemuka
Adat, Tokoh Perkumpulan Batak dan informan yang melakukan Mangain di
Kecamatan Senen yang diambil secara snawball sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik yang
digunakan dalam validitas data adalah triangulasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan empat aspek yaitu: Pertama. Dalam
sosialisasi terhadap lingkungan masyarakat informan yang melakukan Mangain
menunjukkan masih dalam tahap penyesuaian dengan budaya baru pada suku Batak.
Hal itu dikarenakan masih terdapat informan yang belum dapat bisa menyesuaikan
dengan adat istiadat suku Batak. Sulitnya informan menyesuaikan diri dikarenakan
kurangnya interaksi dengan kerabat suku Batak (tidak ikut arisan Se-Marga, acara
perkawinan, dll), sehingga informan tidak memahami bahasa yang disampaikan;
Kedua. Dalam proses perubahan untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah,
informan yang lama perkawinannya yaitu sekitar 25 tahun memiliki pola adaptasi
yang mulai dapat menyesuaikan adat istiadat suku Batak, dibandingkan dengan
informan yang masa perkawinannya masih baru yaitu sekitar 15 tahunan memiliki
pola adaptasi yang masih butuh pembelajaran terkait adat istiadat suku Batak.
Perbedaan lama perkawinan dan yang masih baru disebabkan karena waktu yang
diperoleh pada informan dalam beradaptasi dengan suku Batak. Tetapi hal itu juga
tergantung dari keinginan informan untuk mempelajari adat istiadat suku Batak, dan
pentingnya juga dukungan dari pihak keluarga; Ketiga. Dalam memanfaatkan
sumber - sumber yang terbatas untuk kepentingan lingkungan dan sistem menurut
informan dalam melakukan upacara adat, segala perlengkapan dan makanan yang
diperlukan tidak terlalu sulit dalam mendapatkannya. Karena barang – barang
tersebut dan makanan sudah banyak dijual di toko atau pasar.; Keempat. Dalam
penyesuaian budaya dan aspek lainnya sebagai hasil seleksi alamiah, informan
mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan budaya baru, yang dilatarbelakangi
oleh adanya perbedaan budaya, sehingga informan sulit untuk menyesuaikan dengan
budaya yang baru. Kesulitan tersebut antara lain pada perbedaan pemberian serah –
serahan pada acara perkawinan, acara adat tujuh bulan kehamilan dan acara gunting
rambut bayi. Dari hasil wawancara, bahwa informan yang melakukan Mangain
cenderung adanya proses akulturasi budaya.
Kata Kunci: Adaptasi Sosial, Kekerabatan Mangain, Sosialisasi Bibliografi : lembar 67 - 68
SS00012333 | SK 12333 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain