Text
Kreatifitas guru dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 64 Jakarta
ABSTRAK
Arum Purwa Kusuma. Kreativitas Guru dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 64 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kreativitas guru dalam pembelajaran sejarah kelas XII MIPA dan XII IPS di SMA Negeri 64 Jakarta. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dari bulan Juli 2016 hingga September 2016. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data diperoleh dari hasil observasi melalui pengamatan, wawancara, dan studi dokumen. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan inti. Informan kunci yaitu wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMA Negeri 64 Jakarta. Informan inti yaitu guru mata pelajaran sejarah wajib kelas XII serta siswa-siswa kelas XII MIPA dan XII IPS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mata pelajaran sejarah Indonesia (wajib) yang mengajar di kelas X dan XII baik MIPA dan IPS di SMA Negeri 64 Jakarta tidak menunjukkan kreativitasnya dengan memecahkan suatu permasalahan di kelas XII ditinjau dari perencanaan pembelajaran sejarah, pelaksanaan pembelajaran sejarah, dan penilaian pembelajaran sejarah dalam aspek sikap. Di dalam perencanaan pembelajaran sejarah di kelas XII guru tersebut tidak memiliki ciri-ciri orang yang berkepribadian kreatif, seperti kaya akan inisiatif dalam merubah alokasi waktu belajar pada RPP. Begitupun di dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah, guru tersebut tidak memiliki ciri-ciri orang yang berkepribadian kreatif, seperti memiliki citra diri di hadapan siswa-siswi kelas XII MIPA 1, kelas XII IPS 1, kelas XII IPS 3, dan kelas XII IPS 4 atas perintah pembentukan kelompok yang sudah diberikan oleh guru di kelas. Selain itu, guru tersebut tidak memiliki ciri-ciri orang yang berkepribadian keatif, seperti memiliki tanggung jawab untuk memanfaatkan alokasi waktu belajar di kelas dengan sebaik-baiknya dalam pelaksanaan sesi tanya-jawab di kelas.
iii
Sama halnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, pada penilaian pembelajaran sejarah dari aspek sikap, guru tersebut tidak memiliki ciriciri orang yang berkepribadian kreatif, seperti memiliki citra diri di hadapan siswa-siswi kelas XII IPS 2 atas aturan penggunaan handphone yang sudah diberikan oleh guru di kelas dan di hadapan siswa-siswi kelas XII IPS 3 atas aturan makan yang sudah diberikan oleh guru di kelas. Berbeda dengan penilaian pembelajaran sejarah dalam aspek sikap, pada penilaian pembelajaran sejarah dalam aspek pengetahuan guru tersebut kaya akan inisiatif dengan memberikan tes tulis esai yang berbeda-beda di masing-masing kelas XII baik MIPA maupun IPS pada pelaksanaan pembelajaran sejarah.
Bibliografi : lembar 64 -65
SS00012361 | SK 12361 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain