Text
Penugasan media presentasi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 53 Jakarta
ABSTRAK
Desi Ariyanti, Penugasan Media Presentasi dalam Pembelajaran Sejarah SMA Negeri 53 Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, Januari 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penugasan media presentasi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 53 Jakarta. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 53 Jakarta, JL. Cipinang Jaya II B, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, selama kurang lebih 3 bulan dari bulan Juli-September 2016. Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan, wawancara, dokumen. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tugas siswa membuat media presentasi yang digunakan dalam pembelajaran sejarah kelas XI di SMA Negeri 53 Jakarta. Ada 7 kelas yang diteliti, yang masing-masing berjumlah 36 siswa/kelas dengan total 252 siswa. Penugasan media presentasi oleh guru dibentuk dalam kelompok belajar siswa yang terdiri dari 6 siswa/kelompok. Jadi, pada setiap kelas terdapat 6 kelompok belajar siswa yang bertugas membuat media presentasi dan mempresentasikannya pada saat pelajaran sejarah. Berarti dalam penelitian ini, peneliti meneliti 42 kelompok belajar sejarah. Berdasarkan hasil temuan, dalam pembelajaran sejarah ada dua jenis media presentasi yang digunakan oleh siswa, yaitu powerpoint dan prezi. Penggunaan media presentasi prezi oleh siswa hanya digunakan oleh 1 kelompok siswa di kelas XI MIA 2 dan XI IIS 1. Itu artinya, 40 kelompok siswa pelajaran Sejarah Indonesia di kelas XI SMA Negeri 53 Jakarta menggunakan media presentasi powerpoint. Hasil penelitian ini menemukan data-data bahwa sebagian besar kelompok siswa masih kurang baik dalam membuat tugas presentasi. Dua kelompok yang mengerjakan tugas dengan media prezi memang sudah baik dalam membuat medianya. Selain kelompok tersebut, yang mengerjakan tugas dengan media
presentasi powerpoint yang baik hanya ada dua kelompok di kelas XI MIA 2, XI MIA 4. Jadi, sebagian besar kelompok masih kurang memperhatikan dalam membuat media presentasi yang sesuai dengan standar media presentasi yang baik. Adapun pada saat kegiatan presentasi dan kegiatan tanya jawab atau disebut diskusi, dari 7 kelas siswa kelas XI, hampir tidak pernah ada diskusi yang berlangsung secara interaktif antar kelompok siswa. Selain itu, dalam pembelajaran sejarah guru juga tidak mengingatkan kembali kepada siswa aturan pembuatan media presentasi yang baik pada setiap pertemuan pembelajaran, siswa dalam berdikusi dan presentasi tidak didampingi oleh guru dan guru hanya hadir di kelas maksimal 30 menit dari 2 jam mata pelajaran yang ditentukan. Oleh karena itu, selama siswa presentasi menggunakan media presentasi guru tidak memberikan stimulan dan evaluasi pembelajaran dengan penugasan presentasi, sehingga hal ini menjadikan siswa tidak tahu media presentasi yang mereka buat sudah sesuai atau belum dari standar yang telah ditetapkan. Kelompok siswa yang presentasi dan diskusi di depan kelas semua kelompok hanya membacakan tulisan materi yang ada di media presentasi. Dengan demikian, media presentasi yang ditampilkan tidak menarik dan kegiatan diskusi menjadi membosankan sehingga tidak menyimak dan tidak mengerti materi pelajaran sejarah. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran sejarah menggunakan media presentasi dalam bentuk penugasan kepada siswa tidak efektif. Faktor penyebab kurang efektifnya penugasan media presentasi tersebut karena rendahnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas media presentasi yang baik. Selain itu, kurangnya peranan guru dalam penugasan media presentasi menjadikan siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran sejarah sehingga menjadikan hasil belajar sejarahnya masih dibawah rata-rata.
Bibliografi : lembar 128 -131
SS00012365 | SK 12365 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain