Text
Pengaruh budaya organisasi dan self-esteem terhadap prestasi guru SMP Negeri di wilayah Jakarta Timur
RINGKASAN
Guru pada prinsipnya memiliki potensi yang cukup tingggi untuk berkreasi guna meningkatkan prestasinya. Namun potensi yang dimiliki guru untuk berkreasi sebagai upaya untuk meningkatkkan perstasinya tidak selalu berkembang secara wajar dan lancar, ini disebabkan karena adanya pengaruh dari berbagai faktor baik yang muncul dalam pribadi guru itu sendiri maupun yang terdapat di luar pribadi guru, seperti budaya dalam organisasi yang kurang kondusif, dukungan yang rendah dari pihak sekolah, dukungan antar pendidik dan tenaga kependidikan yang rendah.hal ini sejalan dengan teorinya hal ini sejalan dengan teorinya Griffin dan Moorhead Individuals who are dependable, persistent, goal directed, and organized tend to be higher performers on virtually any job; viewed negatively, those who are careless, irresponsible, low achievement striving and impulsive tend to be lower performers on virtually any job. Individu yang teguh, gigih, fokus pada hasil akhir dan terstruktur cenderung untuk menyajikan performa yang baik di setiap pekerjaan : melihat secara negative, mereka yang ceroboh, tidak bertanggungjawab, tidak berjuang menggapai prestasi dan impulsive cenderung dibawah performa disetiap pekerjaan, selanjutnya Fread Luthan Mengatakan terdapat pengaruh antara self-esteem dengan prestasi, yaitu:Esteem needs. The esteem level represents the higher needs of humans. The needs for power, achievement, and status can be considered part of this level. Maslow carefully pointed out that the esteem level contains both self-esteem and esteem from others. Kebutuhan dihargai. Tingkat penghormatannya di wakili semakin tingginya kebutuhan seseorang, meliputi kebutuhan akan kekuatan, penghargaan atau prestasi dan status yang dirasa bagian dari tingkat ini. Maslow secara hati-hati mengatakan level dihargai mengandung self-esteem dan esteem dari yang lainnya. Menurut Branden, budaya organisasi menjadi salah satu faktor eksternal dari self-esteem, yaitu:
Internal and external factors that contribute to and support healthy selfesteem. By "internal" I mean factors residing within, or generated by, the individual — ideas or beliefs, practices or behaviors. By "external" I mean factors in the environment: messages verbally or non-verbally transmitted, or experiences evoked, by parents, "significant others," teachers, organizations, and culture. Faktor internal dan eksternal yang berkontribusi dan mendukung self-esteem yang sehat antara lain, faktor internal merupakan faktor dari dalam, atau yang dihasilkan oleh individu,berkaitan dengan ide-ide atau keyakinan, praktek atau perilaku. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor dari lingkungan: pesan yang diberikan secara verbal atau non-verbal, pengalaman yang ditimbulkan, oleh orang tua, guru, organisasi dan kebudayaan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan pendekatan kuantitatif. Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian adalah guru SMP Negeri di wilayah Jakarta Timur dengan jumlah sampel sebanyak 133 guru. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah diujicoba. Berdasarkan hasil uji coba, variabel Prestasi diukur menggunakan 30 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,914, variabel budaya organisasi diukur menggunakan 30 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,938, variabel self-esteem diukur menggunakan 31 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,903. Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan jalur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh budaya organisasi terhadap prestasi menunjukkan nilai rhitung 0,598 dan koefisien jalur 0,445. Ini berarti semakin tinggi tingkat budaya organisasi mengakibatkan peningkatan prestasi guru SMP Negeri di wilayah Jakarta Timur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh self-esteem terhadap prestasi menunjukkan nilai rhitung 0,597 dan koefisien jalur 0,443. Sehingga terdapat pengaruh langsung positif self-esteem terhadap prestasi. Artinya semakin tinggi self-esteem
mengakibatkan peningkatan prestasi guru SMP Negeri di wilayah Jakarta Timur. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh budaya organisasi terhadap self-esteem menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,347 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,347. Ini peningkatan tingkat budaya organisasi mengakibatkan peningkatan self-esteem guru pada SMP Negeri di wilayah Jakarta Timur. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah prestasi dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan budaya organisasi dan selfesteem. Bibliografi : lembar 95-96
TM00002234 | TM 2234 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.004) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain