Text
Pengaruh kohestivitas kelompok dan kepuasan kerja terhadap kinerja Pegawai Biro Keuangan Sekretariat Jenderal Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
RINGKASAN
Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam pembangunan sekarang ini dan dituntut untuk tidak selalu menjadi objek pembangunan saja tetapi juga subjek pembangunan. Untuk menjadi subjek yang handal diperlukan suatu pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan menjadikan manusia yang produktif dan mandiri. Harapan organisasi terhadap tiap pegawai yang dipekerjakan dalam organisasinya adalah agar pegawai memberi hasil kerja atau kinerja yang optimal bagi organisasi. Hal ini untuk mendukung aspek keefektifan kerja sehingga pencapaian tujuan organisasi menjadi lebih mudah. “Performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during a specified time period”, kinerja di definisikan sebagai catatan mengenai seberapa baik pegawai memenuhi persyaratan yang dihasilkan dari suatu aktivitas/pekerjaan tertentu selama kurun waktu tertentu pula. Hal itu merefleksikan seberapa baik seorang karyawan memenuhi persyaratan pekerjaan. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kinerja dapat dilihat atas dasar kontribusi pegawai dalam mencapai tujuan pekerjaan. Kohesivitas kelompok merupakan tingkat solidaritas dan perasaan positif dari anggota kelompok terhadap kelompoknya. Semakin tinggi kohesivitas, semakin solid sebuah tim, dan anggotanya semakin loyal pada kelompok. Jennifer M. George dan Gareth R. Jones menjelaskan, “group cohesiveness is the attractiveness of a group to its members”. Kohesivitas kelompok adalah ketertarikan dan kenyamanan karyawan sebagai bagian dari anggota sebuah organisasi dan memantapkan keinginannya untuk tetap menjadi bagian dari organisasi dan memiliki rasa cinta terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja dipahami sebagai penilaian seseorang terhadap pekerjaannya. Menurut Mullins, “job satisfaction is more
iv
of an attitude, an internal state. It could, for example, be associated with a personal feeling of achievement, either quantitative or qualitative”. Definisi ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja adalah tanggapan perasaan atau emosional terhadap pekerjaan seseorang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kausal. Untuk menganalisis data menggunakan analisis jalur (Path Analysis). Penelitian ini akan menganalisis pengaruh satu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel kinerja yang terdiri dari 33 butir pernyataan terdapat 2 butir yang drop sehingga menjadi 31 butir dan menghasilkan koefisien 0,954. Varibel kohesivitas kelompok yang terdiri dari 35 butir pernyataan terdapat 2 butir yang drop sehingga menjadi 33 butir dan menghasilkan koefisien 0,964. Sedangkan variabel kepuasan kerja terdiri dari 37 butir pernyataan terdapat 3 butir yang drop sehingga menjadi 34 butir dan menghasilkan koefisien 0,981. Hasil penelitian menunjukan nilai koefisien korelasi antara kohesivitas kelompok terhadap kinerja (r31) sebesar 0.515 dan koefisien jalur (p31) sebesar 0.309 Dengan demikian kohesivitas kelompok berpengaruh positif terhadap kinerja. Koefisien korelasi antara kepuasan kerja terhadap kinerja (r32) sebesar 0.621 dan koefisien jalur (p32) sebesar 0.492 Dengan demikian kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Adapun nilai koefisien korelasi antara kohesivitas kelompok terhadap kepuasan kerja (r21) sebesar 0.419 dan koefisien jalur (p21) sebesar 0.419. Dengan demikian kohesivitas kelompok berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Kesimpulannya terdapat pengaruh langsung positif antara kohesivitas kelompok dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Sehingga implikasinya adalah upaya peningkatan kinerja dilakukan melalui variabel kohesivitas kelompok dan kepuasan kerja. Bibliografi : lembar 81-82
TM00002243 | TM 2243 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.01) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain