Text
Pengaruh supervisi dan komunikasi interpersonal terhadap efektivitas kerja guru SMA Negeri di Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi
RINGKASAN
Guru adalah unsur SDM pendidikan yang memiliki peran stategis dalam mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah. Setiap guru dituntut untuk menunjukkan efektivitas kerja tinggi sesuai dengan tugas sebagai pendidik profesional. Kondisi di lapangan menunjukkan masih rendahnya efekrivitas kerja guru dalam melaksanakan tugas. Masih banyak guru yang belum melaksanakan setiap tahapan proses dalam melaksanakan tugas. Masih banyak guru yang mengabaikan tugasnya membimbing siswa. Masih banyak guru yang belum menuntaskan seluruh tugas dalam setiap periode kerjanya. Atas dasar itu, perlu dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja guru. Menurut Kadushin dan Harkness, ”the supervisor contributes to facilitating the increased effectiveness of the work of his or her supervisees”. Supervisor memberikan kontribusi untuk memfasilitasi peningkatan efektivitas kerja pegawai yang disupervisi. Robbins menjelaskan: “work effectively if both managers communicate regularly, coordinate work demands on employees, and resolve conflicts together”. Efektivitas kerja akan tercapai jika dilakukan komunikasi teratur, mengkoordinasikan tuntutan pekerjaan kepada pegawai, dan menyelesaikan konflik. Pada sisi lain, Kadushin dan Harkness menjelaskan, ”the supervisor has the responsibility of encouraging relevant communication from supervisees”. Supervisor memiliki tanggung jawab mendorong komunikasi yang relevan dengan pegawai. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survei, dan teknik analisis jalur. Populasi menjadi sasaran penelitian adalah guru SMA Negeri di Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sebanyak 184 guru. Sampel dipilih sebanyak 125 guru menggunakan teknik simple random sampling. Data penelitian dikumpulkan menggunakan instrumen
iv
dalam bentuk kuesioner. Variabel efektivitas kerja diukur menggunakan kuesioner yang terdiri atas 23 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,918. Variabel supervisi diukur menggunakan kuesioner yang terdiri atas 32 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,960. Variabel komunikasi interpersonal diukur menggunakan kuesioner yang terdiri atas 30 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,930. Hipotesis penelitian diuji secara statistik menggunakan teknik analisis jalur. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh kesimpulan: (1) supervisi berpengaruh langsung positif terhadap efektivitas kerja guru yang ditunjukkan oleh koefisien jalur 0,505, ketepatan supervisi mengakibatkan peningkatan efektivitas kerja; (2) komunikasi interpersonal berpengaruh langsung positif terhadap efektivitas kerja guru yang ditunjukkan oleh koefisien jalur 0,292, ketepatan komunikasi interpersonal akan mengakibatkan peningkatan efektivitas kerja; (3) supervisi berpengaruh langsung positif terhadap komunikasi interpersonal yang ditunjukkan oleh koefisien jalur 0,468, ketepatan supervisi akan mengakibatkan ketepatan komunikasi interpersonal. Peningkatan efektivitas kerja melalui supervisi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pemantauan aktivitas pekerjaan, refleksi pelaksanaan pekerjaan, perbaikan kesalahan, fasilitasi pengembangan diri, bantuan pemecahan masalah, dan koordinasi kerja. Peningkatan efektivitas kerja melalui komunikasi interpersonal dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan keyakinan dalam berkomunikasi, meningkatkan intensitas komunikasi, menciptakan keterbukaan, memperlihatkan empati pada pegawai dalam berkomunikasi, memberikan apresiasi positif terhadap informasi dari pegawai, serta memberikan dukungan dengan menghargai pendapat yang disampaikan oleh pegawai. Bibliografi : lembar 86-88
TM00002236 | TM 2236 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain