Text
Sejarah agama Buddha : penyebaran Buddhisme di Kepulauan Nusantara (abad ke-2 SM - Abad ke-10 M)
ABSTRAK
Aggasi Malik Muhammad. Sejarah Agama Buddha: Penyebaran Buddhisme di Kepulauan Nusantara (Abad ke-2 SM – Abad ke-10 M). Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Januari 2017.
Pokok soal yang menjadi maksud penelitian ini, yaitu; Pertama adalah memperlihatkan perkembangan Buddhisme di India sebelum memasuki kawasan Kepulauan Nusantara. Dari pokok soal ini akan dihasilkan suatu analisis dan deskripsi mengenai tumbuh dan berkembangnya Buddhisme di India akibat protes keras terhadap Agama Hindu yang tentu saja akan saling bertentangan antara Buddhisme dan Hinduisme. Kedua adalah memperlihatkan jalur-jalur yang ditempuh oleh para penyebar Buddhisme dan atas dasar apa mereka menyebarkan Buddhisme itu. Di dalam persoalan ini akan menggambarkan jalur-jalur yang ditempuh dan kondisi politik di India yang mengakibatkan agama ini dapat sampai di Kepulauan Nusantara yang tentu erat kaitannya dengan jalur perdagangan atau ada sebagian bahkan tidak ada kaitannya sama sekali. Ketiga memperlihatkan bentuk dan corak Buddhisme yang beragam di Kepulauan Nusantara yang ditengarai oleh perbedaan iklim kultural pada setiap daerah di Kepulauan Nusantara. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan penyajian hasil penelitian dilakukan dalam bentuk deskriptif-analisis. Sumber penelitian yang digunakan terdiri dari sumber sekunder yaitu melalui studi kepustakaan. Di dalam penulisan ini menggunakan kerangka teori evolusi yang diberikan oleh Julian H. Steward mengenai tahapan perkembangan peradaban, terutama dengan metode evolusi multilinear. Sebagai konsepsi yang diberikan oleh Steward, evolusi multilinear digunakan untuk menelaah perbedaan dan kemiripan budaya melalui perbandingan antara runtutan-runtutan perkembangan yang parallel, umumnya di wilayah-wilayah geografis yang terpisah jauh, dimana tugas utama evolusi multilinear adalah menguraikan, menjelaskan kesamaan-kesamaan struktural. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam perkembangan ajaran Buddha, terutama Setelah Parinirvana Buddha (483 SM) Buddhisme tidak terlalu mendapatkan peran penting dalam masyarakat India. Setelah memasuki masa Kekaisaran Maurya, Ajaran Buddha baru mendapatkan respon di kerajaan yang dipimpin oleh Chandragupta dan terutama oleh Asoka ajaran Buddha baru mendapatkan pengaruh dan perkembangan yang sangat pesat. Kemunculan beragam sekolah dan sekte di dalam agama Buddha sejak Parinirvana Sang Buddha, ditambah dengan pemahaman kompleksitas Buddhisme yang berkembang diberbagai daerah. Perkembangan Buddhisme di Kepulauan Nusantara yang berkaitan dengan konsep Indianisasi memiliki proses dan tahapan perkembangan yang berbeda, sehingga pelaku dari Indianisasi di setiap wilayah Budaya di Kepulauan Nusantara tidak dapat digeneralisir. Kepulauan Nusantara dengan keberagaman masyarakat di dalamnya, harus mengambil sikap terhadap kedatangan budaya baru yang datang dari India, yakni Hinduisme dan Buddhisme. Pada pokoknya, adalah bahwa budaya baru yang datang telah mendorong
ii
masyarakat Kepulauan Nusantara untuk merubah struktur sosialnya dengan membentuk sebuah sistem baru yang dikenal dengan sistem kerajaan. Tahapan perkembangan peradaban-peradaban di Kepulauan Nusantara dapat dikaji berdasarkan tahapan perkembangan yang diberikan oleh Steward. Meskipun model dari tahapan perkembangan yang dilakukan oleh Steward ditujukan bagi peradaban yang menggunakan dasar ekonomi agraris, namun tidak menutup kemungkinan jika penerapan model steward juga digunakan bagi peradaban yang menggunakan dasar ekonomi non-agraris. Di Kepulauan Nusantara tidak semua iklim-iklim budaya menggunakan dasar ekonomi agraris, sehingga di dalam mencocokkan ciri peradaban-peradaban di Kepulauan Nusantara tentu tidak akan semua mengikuti ciri-ciri yang diberikan oleh Steward. Karena akan ada keterangan yang tidak diberikan oleh Steward tetapi ciri-ciri itu terdapat di dalam Kepulauan Nusantara.
Kata Kunci: Buddhisme, Hinduisme, Kearifan Lokal, Kepulauan Nusantara, Kebudayaan, Peradaban.
Bibliografi : lembar 260-276
SS00012360 | SK 12360 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.003) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain