Text
Kelengkapan tahapan tata upacara perkawinan adat Palembang : studi kasus di Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Palembang
ABSTRAK
ERLINA. Kelengkapan Tahapan Tata Upacara Perkawianan Adat Palembang (Studi Kasus Di Kelurahan Mariana Kecamatan Banyuasin I Palembang). Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Tata rias, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta, Februari 2017. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan metode yang digunakan bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelian deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Data yang diperoleh melalui teknik wawancara, kepustakaan, dokumentasi yang dilakukan kepada masyarakat kelurahan Mariana yang menggunakan upacara perkawinan adat Palembang. Analisis data dilakukan melalui teknik analisis interaktif yang terdiri dari alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan pelaksanaan upacara perkawinan adat Palembang di kelurahan Mariana, Palembang, tidak terlaksana dengan baik. Suatu upacara perkawinan adat Palembang dikatakan lengkap apabila terdapat 17 rangkaian yang dilaksanakan. 17 tahapan tersebut yaitu Mandik, Menyenggung, Meminang atau Melamar, Berasan, Mutus Kato, Nganterke Belanjo, dipingit, Ngulemi Besan,(Akad Nikah, Mengarak Pacar, Ngocek bawang, Munggah, Nganter Bankin, nyanjoi, Nyemputi Pengantin, Berkeramas dan Mandi Simburan, menepung tawari. Namun sebanyak 8 (delapan) tahapan yang sudah ditinggalkan yaitu mandik, mengarak pacara, dipingit, nganter banking, nyanjoi, nyumputi pengantin, mandi simburan, menepung tawar. Dari 9 (sembilan) informan pasangan pengantin tidak ada yang melaksanakan tahapan upacara perkawinan adat palembang secara lengkap. Upacara perkawinan adat Palembang merupakan salah satu adat yang mempunyai nilai budaya yang tinggi, akan tetapi dengan adanya perkembangan zaman upacara perkawinan adat Palembang sudah kurang diperhatikan oleh sebagian masyarakat dan mengalami penyederhanaan dalam pelaksanaannya. Dikarenakan Faktor ekonomi, keterbatasan waktu dan budaya sehingga berpengaruh terhadap terlaksananya atau tidak terlaksananya rangkaian-rangkaian adat Palembang. Oleh karena itu meneliti masalah ini sangat penting artinya untuk memperkanalkan kembali upacara perkawinan tersebut, agar dihayati dan dipahami akhirnya akan membangkitkan kebanggaan pada masyarakat Palembang terhadap kebudayaan sendiri. Bibliografi : lembar 88
SS00012509 | SK 12509 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.05.2017.002) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain