Text
Orientasi keberagamaan Komunitas Punkers Muslim : studi Kasus Komunitas Punkajian Bekasi)
ABSTRAK
Faza Lazuardi, Orientasi Keberagamaan Komunitas Punkers Muslim (Studi Kasus Komunitas Punkajian Bekasi). Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta.
Permasalahan yang terjadi adalah ketika punk sebagai budaya barat yang sangat terkenal di tahun 70an hingga kini bukan lagi tentang musik melainkan tentang ideologi dan perilaku. Penyebaran punk dan segala unsurnya akhirnya masuk ke Indonesia di akhir dekade 80an. Awal keberadaan punk di Indonesia menjadi sebuah hal yang fenomenal dan yang akhirnya menciptakan persepsi buruk di kalangan masyarakat luas. Hal ini dikarenakan perilaku punkers yang kerap melanggar norma-norma sosial dan norma agama. Pada tahun 2007 terbentuk sebuah komunitas punkers bernama Punk Muslim di Surabaya, dengan cepat pergerakan ini meluas ke kota-kota lain yang akhirnya sampai ke Bekasi. Komunitas Punkajian Bekasi yang berdiri di pertengahan tahun 2016 memiliki visi menjadi kontibutor dalam poros pergerakan dakwah islam di Indonesia. Mereka berusaha mewujudkan visi itu dengan melakukan kegiatankegiatan agama yang bersifat sosial, dan kajian-kajian yang terbuka untuk umum. Teori orientasi keberagamaan yang menjelaskan bawha jenis oreintasi keberagamaan terbagi menjadi dua yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Secra garis besar intrinsik merupakan jenis orientasi keberagamaan dimana individu akan melakukan kegiatan beragama murni karena motif kebutuhan rohani dan pengetahuan yang mempuni. Sedangkan, ekstrinsik memiliki pengertian bahwa seseorang hanya menjalankan bagian luar dari agama dan dengan motif-motif seperti status atau materi. Teknik pengumpulan data menggunakan angket pernyataan dengan 20 butir pernyataan dan 4 skala. Angket dibagikan kepada 24 anggota Komunitas Punkajian Bekasi, yang memiliki hasil bahwa 20 anggota komunitas Punkajian Bekasi memiliki jenis orientasi keberagamaan intrinsik. Sedangkan 4 anggota Komunitas Punkajian Bekasi terindikasi memiliki jenis orientasi keberagamaan ekstrinsik. Namun kedua hasil tersebut memiliki kecenderungan terhadap faktor-faktor seperti usia, gender, pendidikan, dan kesejahteraan, yang akan juga menjadi objek dalam penelitian ini. Kata kunci: Orientasi Keberagamaan, punk.
Bibliografi : lembar 83-84
SS00012629 | SK 12629 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.006) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain