Text
Peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui pendekatan kontekstual : penelitian tindakan di SMA Negeri 3 Depok
Abstrac
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Penelitian Tindakan di SMA Negeri 3 Depok)
Menulis cerpen sebagai salah satu bagian dari materi pembelajaran menulis sangat penting sebagai dasar dari pembelajaran menulis secara umum. Dengan pembelajaran menulis cerpen siswa dilatih agar terampil dalam menulis. Terampilnya siswa dalam menulis cerpen dapat menjadi ukuran dalam menentukan kualitas berbahasa siswa.Untuk membina kemampuan menulis cerpen tersebut maka sisiwa harus dilatih dalam pembelajaran dengan metode yang tepat pula. Kajian TeoretikMills (2009: 486) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “systematic inquiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Sedangkan kemampuan menulis cerpen adalah upaya peserta didik mengekspresikan pikiran dan perasaan hatinya kepada pembaca atau pendengar melalui karya sastra ragam cerpen tulis dan lisan. Menulis pada hakikatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dialami, dirasakan, dan dipikirkan, ke dalam bahasa tulisan. Ellina Syarif (2013:10) mengemukakan bahwa menulis juga merupakankomunikasi tidak langsung yang berupa pemindahan pikiran atau perasaan dengan memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata dengan menggunakan symbol-simbol sehingga dapat dibaca seperti apa yang diwakili oleh symbol tersebut. Wijaya Heru (2010:3) mendefinisikan bahwa Cerita pendek atau cerpen merupakan salah satu genre sastra bentuk prosa yang panjangnya kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap, padat, lengkap, ada kesatuan, mengandung satu efek dan selesai.Unsur-unsur pembentuk cerpen secara general yang dianggap sangat penting dan juga sangat berpengaruh terhadap proses permulaan menulis cerpen adalah Tema, Alur/Plot, Tokoh dan penokohan, Latar (setting), Point of view.METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan khusus yaitu mengetahui bagaimana proses peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui pendekatan kontekstual serta mengetahui apakah keterampilan menulis cerpen dapat ditingkatkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual Tempat Penelitian, penelitian tindakan ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Depok. Penelitian ini difokuskan pada pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas X semester 2 tahun ajaran 2012/2013. Sedangkan Waktu Penelitian, dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2013. Dalam penelitian ini penulis menggunakan desain penelitian tindakan dari Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Menurut Stephen Kemmis dan Mc Taggart, pelaksanaan penelitian pendidikan mencakup empat langkah, yakni: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang dilakukan dalam dua siklus.Konsep menulis cerpen berorientasi pada aspek-aspek yang diukur dalam menulis cerpen meliputi tema cerita, unsur-unsur instrinsik cerpen dan ketepatan diksi serta konstruksi kalimat. Sedangkan proses pembelajarannya melalui pendekatan kontekstual meliputi komponen constructivisme, questioning, inquiry, modeling, learning community, reflection, authentic-assesment. HASIL PENELITIANKondisi awal menulis cerpen sebelum dilakukan tindakan, siswa kelas X SMA negeri 3 Depok diperoleh nilai rata-rata 46,8. Nilai tertinggi 83 dan terendah 18. KKM yang ditentukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Depok adalah 75. Keadaan siswa diberi perlakuan pada siklus I dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan nilai akhir siklus pertama menunjukan sudah ada peningkatan nilai menulis cerpen. Jika pada pretes nilai rata-rata hanya mencapai 46,8. Pada tes akhir siklus pertama ini nilai rata-rata sudah mencapai 54,71. Namun nilai tersebut masih berada dibawah batas KKM yang dimilki SMA egeri 3 Depok sebesar 75. Karena nilai rata-rata pada akhir siklus pertama ini masih dibawah rata-rata, maka perlu diadakan tindakan lanjutan untuk terus meningkatkan nilai tes kemampuan menulis cerpen.Tindak lanjut dari siklus I yaitu dilaksankannya siklus II dengan beberapa perbaikan. Berdasarkan catatan lapangan, pengamatan dan nilai postes, pada siklus II ini keaktifan siswa dalam KBM dan kemampuan siswa SMA Negeri 3 Depok dalam menulis cerpen melalui pendekatan kontekstual sudah memperlihatkan keberhasilan. Keberhasilan tersebut telah ditunjukan oleh adanya peningkatan rata-rata nilai yang sudah memenuhi KKM mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Depok yaitu 77,11. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pendekatan kontekstual dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerpen pada siswa dan hipotesis dalam penelitian ini yakni kemampuan menulis cerpen siswa SMA Negeri 3 Depok akan meningkat dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Setelah dilakukan proses penelitian dan pembelajaran siklus I dan II dan dibahas dalam bentuk paparan data dalam table dan grafik maka hipotesis terjawab dan kebenarannya dapat diterima.
Bibliografi : lembar 147-148
TM00004710 | TM 4710 | UPT Perpustakaan UNJ | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain