Text
Evaluasi program planet sains pada siaran televisi edukasi untuk SMP
RINGKASAN
Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan Pustekkom (2003), media audio visual dibutuhkan untuk membantu proses pembelajaran IPA, namun data tim sosialisasi bidang Radio TV dan Film (2012), menunjukkan kurang diminatinya program Planet Sains oleh pemirsa. Padahal program ini telah dikembangkan dengan memadukan informasi, edukasi dan hiburan sebagai konsep penyajiannya. Penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran kualitas program Planet Sains. Secara khusus, bertujuan memperoleh data dan informasi dari empat aspek yang mempengaruhi kualitas program, yaitu: 1) perencanaan, 2) produksi, 3) eksekusi, dan 4) pengawasan dan evaluasi program. Konsep evaluasi program pada kajian teoretik berasal dari lima ahli, yaitu: Tyler, Provus, Stufflebeam, Stake dan Wholey. Berdasarkan objeknya, program Planet Sains merupakan media pembelajaran audio-visual yang diproduksi pada tahun 2009 – 2011 dan disiarkan melalui TV Edukasi. Oleh karena itu, konsep evaluasi Provus dijadikan acuan utama untuk desain penelitian ini. Konsep Provus dikenal dengan discrepancy evaluation dan berorientasi pada tujuan.
Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara, penyebaran angket dan analisis dokumen. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan cara: 1) uji credibility melalui triangulasi teknik dan sumber; 2) transferability dengan menguraikan hasil evaluasi dengan jelas, rinci, sistematis dan dapat dipercaya; 3) dependability dengan melakukan audit; dan 4) confirmability dengan penelusuran asal-usul data. Hasil penyebaran kuesioner dianalisis dengan stastistik deskriptif, yaitu berupa prosentase yang kemudian dideskripsikan, sedangkan data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman, yaitu melalui reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi data yang dilakukan secara bersamaan.
Hasil evaluasi menyimpulkan, bahwa: 1) perencanaan program dilakukan berdasarkan kebijakan sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pengguna menilai rancangan program Planet Sains sesuai sasaran, tujuan dan formatnya; 2) produksi program dilakukan secara bertahap sesuai prosedur pengembangan program. Garis Besar Isi Media (GBIM), Jabaran Materi (JM), dan naskah disusun dan dikembangkan sesuai konsep dan konteksnya, namun mayoritas responden menyarankan, pemilihan pemandu acara dan narasumber agar dilakukan lebih selektif; 3) eksekusi program dinilai kurang sesuai, mayoritas responden menyarankan agar Planet Sains dapat disiarkan setiap hari pada jam antara 15.30–20.00 WIB dan dipromosikan dengan lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki pembuka program menjadi lebih menarik sehingga mampu mendorong pemirsa untuk tetap menonton; 4) pengawasan dan evaluasi program dominan dilakukan pra-tayang, sedangkan selama tayang, pengawasan dan evaluasi hanya dilakukan pada aspek penjadwalan dan teknis penyiaran saja. Sementara itu, setelah tayang, program tidak diawasi dan dievaluasi secara spesifik pada program tertentu, sehingga kelayakan dan kebergunaan program bagi sasaran dan kesesuaian dengan tujuannya tidak teridentifikasi dengan baik.
Secara umum program ini layak digunakan sebagai bahan pengayaan pada mata pelajaran IPA, namun teridentifikasi komponen-komponen penyebab kurang diminatinya program, yaitu 1) jadwal tayang tidak sesuai dengan aktivitas sasaran; 2) tidak menariknya pembukaan program dan pembawa acara, serta 4) kurang tersosialisasikannya program. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan jumlah pemirsa, antara lain: 1) sesuaikan jadwal dengan aktivitas pemirsa, 2) perbaiki pembuka program menjadi lebih menarik, 3) pilih pembawa acara yang lebih baik untuk produksi program selanjutnya, dan 4) sosialisasikan program dengan berbagai cara.
Bibliografi : lembar 223-225
TM00004981 | TM 4981 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2014.001) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain