Text
Pengaruh supervisi dan tanggung jawab terhadap produktivitas guru SMA Swasta di Wilayah Jakarta Selatan
RINGKASAN
Sekolah memegang peranan penting dalam pendidikan peserta didik karena sekolah memiliki kontribusi yang besar terhadap pembentukan kemampuan dan pengalaman manusia. Dalam menjaga sekolah agar terus berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan secara nasional, maka perlulah dilakukan supervisi yang sesuai dengan kaidah pengawasan yang tepat, supervisi pelu dilakukan demi menjaga produktivitas dan tanggung jawab pendidik dan tenaga kependidikan dalam lingkup instansi pendidik. Hal ini sejalan dengan teori oleh Han-ding Guo dan kawan-kawan yang menjelaskan tentang kaitan supervisi pemerintah yang terstandardisasi dengan kualitas konstruksi sebagai berikut, “standardization of government supervision business decisions for construction quality is the core of scientific and effective operation of the standardization system of supervision decision-making which is in record to standardization of performance evaluation and asssessment.” Standardisasi terhadap keputusan-keputusan bisnis terkait kualitas konstruksi yang disupervisi pemerintah merupakan kunci dari operasi sistem pengambilan keputusan berdasarkan supervisi yang saintifik dan efektif. Prais menyatakan, “the consequences were apparent in the greater proportion of organizational responsibility undertaken by the German housekeeper, who spent more time (in comparison with the British hotel housekeeper) on work scheduling, stock control, purchasing, organising external services (laundry), and selecting labour-saving equipment. Efficient work-scheduling, we judged, was probably the single most important element in raising workforce productivity in German Hotels.” Berdasarkan uraian ini, pengambilan tanggung jawab organisasi oleh para pegawai hotel di Jerman terwujud dalam tindakan-tindakan seperti menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mengontrol stok barang dan pembelian, mengorganisasi jasa hotel yang melibatkan pihak eksternal, serta memilih perlengkapan keselamatan pekerja. Tindakan-tindakan sebagai wujud dari pengambilan tanggung jawab organisasi ini merupakan unsur yang penting dalam meningkatnya produktivitas hotel-hotel di Jerman. Tjulin dan MacEachen menyatakan, “supervisors generally described the return to work process as starting off with a return to work responsibility and ending when sick-listed worker returned to the workplace. Supervisors responsibility for the return to work process is describe in the organizational policies.” Mengacu kepada para pimpinan yang diteliti oleh Tjulin dan MacEachen, proses kembali-bekerja diawali dengan adanya „tanggung jawab untuk kembali bekerja‟. Akhir dari proses kembali-bekerja ditandai dengan kehadiran kembali orang-orang yang sebelumnya menyatakan drinya sakit dan tidak bisa masuk kerja. Tanggung jawab pimpinan terhadap proses kembali-bekerja ini diterangkan di dalam kebijakan-kebijakan perusahaan. Studi oleh Tjulin dan MacEachen dapat menunjukkan suatu keterkaitan antara supervisi dengan tanggung jawab. Secara lebih tegas, dapat dinyatakan bahwa seorang pimpinan atau supervisor bertanggung jawab menjalankan fungsi supervisi yang melekat kepada dirinya. Ketika fungsi supervisi dijalankan maka organisasi dapat memastikan bahwa pegawai memang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan telah melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei dan pendekatan kuantitatif. Populasi yang menjadi sasaran dalam penelitian adalah guru SMA Swasta di wilayah Jakarta Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 100 guru. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah diuji coba. Berdasarkan hasil uji coba, variabel produktivitas diukur menggunakan 35 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,804, variabel supervisi diukur menggunakan 35 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,771, variabel tanggung jawab diukur menggunakan 35 butir pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,850.
Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi dan jalur.
Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh supervisi terhadap produktivitas menunjukkan nilai rhitung 0,581 dan koefisien jalur 0,451. Ini berarti semakin tinggi tingkat supervisi guru mengakibatkan peningkatan produktivitas guru SMA Swasta di wilayah Jakarta Selatan. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh tanggung jawab terhadap produktivitas menunjukkan nilai rhitung 0,522 dan koefisien jalur 0,360. Sehingga terdapat pengaruh langsung positif tanggung jawab terhadap produktivitas. Artinya semakin tinggi tanggung jawab mengakibatkan peningkatan produktivitas guru SMA Swasta di wilayah Jakarta Selatan. Hasil uji signifikansi koefisien jalur pengaruh supervisi terhadap tanggung jawab menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,361 dan nilai koefisien jalur sebesar 0,36. Ini berarti peningkatan supervisi mengakibatkan peningkatan pada tanggung jawab guru SMA Swasta di wilayah Jakarta Selatan. Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan supervisi dan tanggung jawab. Bibliografi : lembar 113-117
TM00002415 | TM 2415 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.07.2017.01) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain