Text
Pola relasi gender dalam keluarga buruh perempuan : studi kasus lima buruh perempuan di pabrik sekitar Kabupaten Bogor
ABSTRAK
Indah Anggreiny, 4825122512, Pola Relasi Gender Dalam Keluarga Buruh Perempuan (Studi kasus : Lima Buruh Perempuan Pabrik di Sekitar Kabupaten Bogor): Program Studi Sosiologi Pembangunan, Fakultas Ilmu Sosial,Universitas Negeri Jakarta. 2017 Penelitian ini dilatar belakangi oleh meningkatnya angka partisipasi perempuan dalam angkatan kerja dibandingkan laki-laki dalam beberapa tahun belakangan ini. Realitasnya, keterlibatan perempuan dalam bidang pekerjaan sering tidak diperhitungkan, banyak perempuan yang bekerja pada sektor informal seperti buruh. Hal tersebut dapat membawa konsekuensi terhadap salah satu institusi sosial di masyarakat seperti institusi keluarga baik positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pola relasi gender yang terjadi dalam keluarga keluarga buruh perempuan serta untuk mengidentifikasi terjadinya ketidakadilan gender pada buruh perempuan dalam kehidupan berkeluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik yang digunakan untuk menentukan subjek penelitian adalah teknik purposive sampling dengan total informan penelitian berjumlah 10 orang yang terdiri dari lima pasangan suami istri berstatus bekerja. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah obeservasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan studi dokumen. Untuk menganalisis permasalahan penelitian, konsep yang digunakan adalah konsep Keluarga, Konsep Gender, dan Pola Relasi Suami Istri. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat dua jenis pola relasi yang terjadi pada lima keluarga buruh perempuan diantaranya adalah pola relasi senior junior partner dan pola relasi equal partner. Dalam pola relasi senior junior partner peran suami istri terlihat seperti senior sebagai suami dan junior sebagai istri, dimana senior berperan sebagai pemimpin dan istri sebagai junior yang dipimpin. Relasi tersebut cenderung menimbulkan ketidaksetaraan yang disebabkan oleh bias gender, sedangkan dalam pola relasi equal partner, suami dan istri berperan saling melengkapi dan saling mendukung satu sama lain dengan tidak ada yang menjadi lebih dominan karena bersifat egaliter. Relasi tersebut mencerminkan relasi yang menanamkan nilai-nilai kesetaraan dimulai dari institusi keluarga.
Kata kunci : Keluarga, Gender, Pola Relasi Suami Istri, Buruh, Perempuan. Bibliografi : lembar 133-135
SS00013089 | SK 13089 | UPT Perpustakaan UNJ (CD.04.2017.005) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain